Jakarta –
Minuman kopi merupakan minuman yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun kebanyakan orang lebih tertarik pada minuman kopi dengan berbagai tambahan perasa, seperti susu atau gula. Faktanya, kopi yang paling sehat adalah kopi tanpa pemanis.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kopi hitam bebas gula memiliki banyak manfaat kesehatan. Mengapa sebaiknya menghindari minum kopi dengan susu atau gula?
Ahli gizi Riya Desai seperti dikutip Healthshot: “Sebagian besar minuman ini mengandung banyak gula, pemanis, krim, dan susu. Konsumsi kopi semacam itu secara teratur dapat menyebabkan masalah kesehatan.”
Riyai Desai mengatakan mengonsumsi terlalu banyak dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, dan masalah ginjal. Berikut beberapa manfaat kesehatan dari minum kopi bebas gula secara rutin. Manfaat minum kopi bebas gula secara rutin. Mengurangi risiko diabetes
Minum kopi dapat membantu mengurangi risiko wanita terkena diabetes tipe 2 hingga 8 persen, menurut Harvard T.H Chan School of Public Health. Namun menambahkan pemanis ekstra akan meningkatkan kandungan gula.
Oleh karena itu, dianjurkan minum kopi tanpa gula untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Namun, berhati-hatilah dengan jumlah kopi yang Anda minum agar tidak mengganggu sensitivitas insulin. Mengurangi risiko penyakit jantung
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum di antara orang-orang di seluruh dunia. Studi menunjukkan bahwa minum kafein dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Ochsner Journal menunjukkan bahwa minum kopi baik untuk jantung Anda. Namun, kafein hanya bermanfaat jika dikonsumsi tanpa tambahan gula. Meningkatkan daya ingat
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Johns Hopkins University menemukan bahwa kopi bebas gula baik untuk kesehatan otak. Minum kopi tanpa pemanis dapat membantu meningkatkan daya ingat Anda. Membantu menurunkan berat badan
Jika Anda ingin menurunkan berat badan, coba tambahkan kopi tanpa tambahan pemanis ke dalam menu makanan Anda. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Science and Nutrition Review menemukan bahwa mengonsumsi kafein dapat membantu menurunkan indeks massa tubuh (BMI) dan total berat badan.
Minum kopi tanpa pemanis membantu meningkatkan termogenesis, yang meningkatkan produksi energi dan metabolisme tubuh, sehingga membantu membakar lebih banyak kalori5. Mengurangi risiko penyakit hati berlemak
Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) terjadi ketika lemak menumpuk di hati, meskipun Anda tidak minum alkohol. Seiring dengan meningkatnya prevalensi obesitas, NAFLD telah menarik perhatian di banyak negara.
Menurut Journal of Hepatology, kejadian NAFLD secara global meningkat dari 25,3% pada tahun 1990-2006 menjadi 38% pada tahun 2016-2019. Namun, minum kopi dapat mengurangi risiko ini. Tidak hanya NAFLD, kafein juga dapat menurunkan risiko penyakit hati lainnya.
Menelan kafein menghasilkan zat yang disebut paraxanthine, yang menghambat pembentukan jaringan parut yang menyebabkan fibrosis. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Pharmacology, bermanfaat melawan hepatitis C, sirosis alkoholik, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan kanker hati6. Mencegah kerusakan gigi
Minum kopi tanpa tambahan gula atau krimer dapat membantu mengurangi bakteri di mulut dan mengurangi risiko kerusakan gigi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Conservative Dentistry menemukan bahwa minum kopi tanpa bahan tambahan apa pun dapat mengurangi risiko kerusakan gigi. mengontrol tekanan darah
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung, jadi penting untuk mengontrol tingkat tekanan darah. Minum kopi dapat menurunkan tekanan darah, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients.
Namun peneliti dari studi yang sama menyarankan masyarakat untuk tidak meminumnya dalam jumlah sedang, karena konsumsi berlebihan juga dapat meningkatkan tingkat tekanan darah. Tonton video “Video: Pentingnya Pemeriksaan Jantung Secara Rutin Bagi Annisa Pohan” (sao/suc)