Jakarta –
Sentimen Boeing meningkat pada Senin (30/12/2024) setelah pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan Jeju Air jatuh dan menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.
Berdasarkan pesan ABC, Selasa (31/12/2024), harga saham turun 4 persen pada pembukaan perdagangan Senin pagi. Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Kementerian Transportasi Korea Selatan mengumumkan penyelidikan atas kecelakaan tersebut, sehingga mendorong pemeriksaan penuh terhadap Boeing 737-800 yang digunakan di Korea Selatan.
Menanggapi kecelakaan terparah yang terjadi di Korea Selatan, pihak Boeing memberikan komentar X pada Minggu (30/12/2024).
“Kami telah menghubungi Jeju Air terkait penerbangan 2216 dan siap mendukungnya,” kata Boeing.
Pernyataan itu berbunyi: “Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dan rasa duka kami tertuju pada penumpang dan awak pesawat.”
Sementara itu, Jeju Air menyatakan tidak akan menghentikan pengoperasian pesawat 737-800 miliknya. Mungkin karena 39 dari 41 pesawat milik Jeju Air memang seperti ini.
Song Kyung-hoon, kepala departemen dukungan manajemen Jeju Air, mengatakan: “Tidak ada rencana untuk menghentikan operasi, tetapi mereka akan memeriksa kembali suku cadang dan memeriksa dengan cermat selama proses inspeksi.”
Sesuai jadwal resmi Kementerian Infrastruktur dan Transportasi Darat Korea Selatan, saat pesawat mendekati kawasan Bandara Internasional Muan Korea Selatan pada pukul 08.54 waktu setempat, menara pengawas mengizinkannya mendarat di landasan pacu Selatan-Utara.
Kementerian Perhubungan menyatakan, setelah 3 menit, menara pengatur lalu lintas udara memperingatkan kemungkinan serangan burung.
Dua menit setelah peringatan itu, pilot mengirimkan sinyal marabahaya yang berbunyi, “Mei, Mei, Mei, serangan burung, serangan burung, lingkaran,” kata kementerian itu.
Namun, Badan Investigasi Kecelakaan Udara dan Kereta Api Korea Selatan sedang menyelidiki penyebab resminya.
Kecelakaan fatal dan jatuhnya saham menambah beban Boeing. Belakangan ini, perusahaan manufaktur pesawat mengkhawatirkan keselamatan dan serikat pekerja. Tonton video “Video: Pesawat jatuh dalam asap di Brasil, 10 orang tewas” (wkn/fem)