Jakarta –
Karena lemahnya mata uang, Jepang saat ini menjadi tujuan wisata internasional paling populer. Ada rekor peningkatan kunjungan wisatawan.
Sebelas bulan kemudian, Jepang mencapai tonggak sejarah dalam sektor pariwisatanya, dengan lebih dari 33 juta pengunjung asing antara bulan Januari dan November. Dikutip dari Travel & Tour World pada Sabtu (21/12), angka tersebut memecahkan rekor destinasi top global!
Menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO), 33.379.900 pengunjung selama periode tersebut melampaui rekor tahunan sebelumnya yaitu 31,88 juta pengunjung pada tahun 2019.
Pemulihan ini menunjukkan kemampuan Jepang untuk beradaptasi dan berkembang dalam pasar pariwisata yang kompetitif, memanfaatkan atraksi unik, daya tarik budaya, dan faktor ekonomi untuk menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang paling menonjol adalah melemahnya yen sehingga memungkinkan wisatawan untuk berlibur dengan lebih terjangkau.
Kemajuan ekonomi ini sejalan dengan upaya kuat pemerintah untuk mempromosikan Jepang sebagai destinasi wisata, termasuk kampanye yang menargetkan wisatawan dari Asia, Amerika Utara, dan Eropa.
Pada bulan November 2024 saja, Jepang menerima 3,18 juta pengunjung asing, naik 30,6% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini mencerminkan tren yang konsisten, dengan setiap bulan pada tahun 2024 mencatat peningkatan setidaknya sebesar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Nilai tukar yang menguntungkan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ini, memungkinkan wisatawan untuk mendapatkan pengalaman lebih banyak dengan biaya lebih sedikit, baik melalui bersantap, berbelanja, atau menjelajahi situs bersejarah terkenal.
Keberhasilan pariwisata Jepang pada tahun 2024 juga merupakan hasil dari strategi yang matang dan efektif. Pemerintah telah secara aktif berinvestasi dalam mempromosikan pariwisata, bermitra dengan maskapai penerbangan dan agen perjalanan untuk menciptakan paket-paket yang menarik.
Acara musiman, festival budaya, dan pengalaman unik dipasarkan untuk menarik berbagai jenis wisatawan. Selain itu, fokus pada aksesibilitas, seperti infrastruktur yang lebih baik dan layanan multibahasa, telah membuat negara ini lebih ramah terhadap pengunjung internasional.
Atraksi musiman seperti bunga sakura musim semi, dedaunan musim gugur, dan festival salju musim dingin menambah daya tarik negara ini sepanjang tahun. Faktor-faktor ini, dipadukan dengan kulinernya yang terkenal di dunia dan kekayaan warisan budayanya, memastikan popularitas Jepang yang bertahan lama di peta perjalanan global.
Pelemahan yen telah menjadi daya tarik utama, menunjukkan bagaimana nilai tukar dapat mempengaruhi pola perjalanan. Namun, keberhasilan negara ini melampaui kondisi mata uang yang menguntungkan. Hal ini mencerminkan efektivitas perencanaan pariwisata strategis dan meningkatnya permintaan akan perjalanan budaya dan pengalaman.
Peningkatan jumlah wisatawan Jepang mencerminkan tren yang lebih luas yang membentuk lanskap perjalanan global. Destinasi yang terjangkau, pengalaman yang kaya akan budaya, dan infrastruktur yang mudah diakses semakin mendorong keputusan perjalanan internasional.
Kemampuan Jepang menarik lebih dari 33 juta pengunjung dalam waktu kurang dari setahun menunjukkan bagaimana negara-negara dapat memanfaatkan faktor-faktor ini untuk meningkatkan daya tariknya. Sekali lagi, selamat untuk Jepang! Tonton video “Keluh kesah Jepang Karena Yen Lemah” (bnl/bnl)