Mendag Dorong UMKM Produk Makanan Sehat Rambah Pasar Global

Jakarta –

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mendorong pelaku usaha mikro, menengah, dan kecil yang memproduksi pangan sehat mulai menyasar pasar ekspor. Hal ini sejalan dengan program andalan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM BISA Ekspor), Berani Berinovasi, dan Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Ia mengatakan program ini membuka jalan bagi sebanyak mungkin UKM untuk mempertimbangkan ekspansi ke pasar global. Ia juga berharap program yang dicanangkan Kementerian Perdagangan ini bisa menjangkau Tatarstan dan memberi manfaat lebih banyak bagi UMKM.

“Ekspor UMKM dikelola oleh pemerintah, UMKM itu sendiri, dan masyarakat bersama-sama. Mari kita saling mendukung. Kementerian Perdagangan telah memberikan kemudahan bagi UMKM untuk masuk ke pasar ekspor. Mari kita berkoordinasi. Kementerian Perdagangan Perwakilan Dagang Luar Negeri” UMKM mempromosikan produk pangan sehat dan mengundang para pedagang untuk mengikuti pameran internasional,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

Pengumuman itu disampaikannya pada Selasa (3/12) saat melakukan kunjungan kerja ke PT Ladang Sehat atau Ladang Lima milik Indonesia. Ladang Lima merupakan produsen makanan olahan yang juga memiliki produk bebas gluten berbahan dasar singkong.

Terkait hal tersebut, Budi menegaskan Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan siap membantu pelaku usaha yang ingin mengakses pasar ekspor lebih luas, termasuk usaha kecil dan menengah, termasuk produk makanan sehat.

Salah satu upaya yang mungkin dilakukan adalah mengoordinasikan bisnis di pasar yang berpotensi menyediakan makanan sehat bebas gluten, seperti Australia, Eropa, dan Amerika Serikat.

Ia berharap koordinasi antara pemerintah dan pelaku usaha akan membuka jalan bagi produk makanan sehat Indonesia agar lebih berdaya saing di pasar global.

Budi mengatakan, kita sama-sama mengutamakan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan asosiasi industri untuk mendorong akses produk ekspor Indonesia ke pasar global.

Ia juga menjelaskan, Ladang Lima memproduksi makanan olahan dalam jumlah sedang dan kecil. Ladang Lima memiliki 133 karyawan di Surabaya dan 71 di Pasuruan. Produk olahannya didistribusikan ke hotel dan kafe melalui e-commerce.

Ladang Lima telah menjadi eksportir produk makanan sehat. Sekitar 10% produksinya mencapai pasar Australia, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

“Ladang Lima perlu ditingkatkan di segala aspek, termasuk kualitas produk dan kemasan,” kata Budi. Manfaatkan fasilitas pelatihan ekspor dan jaringan pameran internasional Departemen Perdagangan.

Sementara itu, Anisa Pratiwi, pemilik Ladang Lima, mengatakan bisnis makanan sehat Indonesia bermula dari sebuah mimpi. Oleh karena itu, Ladang mengikuti berbagai pameran pangan untuk memasuki pasar ekspor Lima.

“Kami ingin mendukung ketahanan pangan Indonesia. Kementerian Perdagangan telah memfasilitasi partisipasi kami dalam banyak pameran. Kami ingin lebih banyak bekerja sama sehingga kami bisa mendapatkan lebih banyak pasar dan produk kami lebih dikenal di seluruh dunia. ujar Anisa.

Simak video: Peran Tom Lembong dalam kasus impor gula Departemen Perdagangan (anl/ega)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top