Jakarta —
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp7,65 triliun pada tahun 2025. Tambahan anggaran ini dimaksudkan untuk berkontribusi terhadap ketahanan pangan negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Usulan anggaran tambahan tersebut dipimpin oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Senayan DPR RI, Jakarta pada Rabu (20/11/2024). Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto sebagai Ketua Komisi IV DPR RI.
Membuka pertemuan, Titiek meminta Partai Komunis Tiongkok memaparkan capaian dan kebijakan yang sejalan dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Dalam penyusunan program prioritas harus berdampak langsung terhadap kesejahteraan nelayan, pembudi daya ikan, petambak garam, pengolah dan pedagang hasil kelautan dan perikanan sesuai potensi lokal dan kebutuhan daerah,” kata Titiek.
Dalam hal ini, pria yang akrab disapa Trenggono ini mengatakan, pagu anggaran yang diterima KPK pada tahun 2025 adalah sebesar Rp6,2 triliun. Pagu anggaran tersebut terdiri dari rupiah neto Rp4,3 triliun, pinjaman luar negeri dan hibah Rp1,3 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp351 miliar, BLU Rp92 miliar, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp35. miliar. 25 miliar.
“Pagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun anggaran 2025 berdasarkan surat Menteri Keuangan tanggal 23 September 2024 No. S-867/MK.02/2024 tentang Penyampaian Alokasi Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2025. Kementerian/Lembaga dan alokasi khusus tahun anggaran 2025 Rp 6,2 triliun,” kata Trenggono.
Ia pun meminta restu Titiek dan anggota Komisi IV untuk menyetujui penambahan anggaran PKC sebesar Rp7,64 triliun.
“Melipatgandakan ketahanan pangan negara, meningkatkan kontribusi perekonomian negara, mendukung penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk itu PKC mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp7,64 triliun. Kami mohon dukungan ketua, wakil presiden, dan anggota anggaran. lamaran,” kata pria yang akrab disapa Trenggono itu.
Berdasarkan data yang disampaikan, usulan tambahan tersebut akan digunakan untuk beberapa program. Antara lain, pengembangan perikanan budidaya terintegrasi di hulu berbasis ekonomi biru untuk mencapai swasembada pangan sebesar Rp3,4 triliun, pengembangan perikanan terpadu di hulu sebesar Rp665 miliar.
Selain itu, penguatan sistem logistik, sistem rantai dingin dan penjaminan mutu untuk mendukung hilirisasi dan industrialisasi sebesar Rp716 miliar; kegiatan pemantauan dan pemeliharaan armada PSDKP untuk pemberantasan illegal fishing dan penyelundupan benih lobster sebesar Rp1,01 triliun; penataan ruang kelautan, perluasan kawasan lindung dan pengelolaan pulau-pulau kecil sebesar Rp796 miliar.
Ada pula program lain seperti pembangunan desa nelayan/akuakultur modern senilai Rp685 miliar dan peningkatan kualitas SDM kelautan dan perikanan senilai Rp353 miliar.
Tonton juga videonya: Titiek: Kalau Pak Harto swasembada beras, kenapa tidak berbuat curang saja?
(kil/kil)