Taiwan Undang RI Pelajari Program Makan Bergizi Gratis Negaranya

Jakarta –

Kamar Dagang Taiwan atau Taipei Economic and Trade Office (TETO) pada Senin (25/11/2024) merayakan 48 tahun kehadiran Taiwan Technical Mission (TTM) Program Peningkatan Mutu Sektor Pertanian di Indonesia.

Dalam acara tersebut, delegasi pemerintah Taiwan menyinggung kemungkinan kerja sama kedua negara untuk meningkatkan sektor pertanian Indonesia sejalan dengan program pangan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto (MBG) dan rencana mendorong swasembada pangan.

“Di saat dunia sedang menghadapi tantangan ketahanan pangan, Presiden Prabowo mendukung berbagai inisiatif penting seperti swasembada pangan dan program makanan bergizi gratis bagi pelajar Indonesia,” kata John Chen, Duta Besar TETO untuk Republik Indonesia. Catatannya.

“Bapak dan Ibu sekalian, jika pemerintah Indonesia bersedia memanfaatkan potensi sektor publik dan swasta Taiwan, khususnya di sektor pertanian, kita bisa menjadi mitra yang baik bagi Indonesia untuk melaksanakan inisiatif yang saya usulkan,” lanjutnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, John Chen dengan senang hati mengundang para pejabat Indonesia untuk mengunjungi Taiwan untuk melihat bagaimana negara tersebut telah menerapkan program makanan bergizi gratis.

“Taiwan unggul dalam pembangunan pertanian dan memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam program pemberian makanan bagi siswa,” jelas John Chen.

“Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menyambut dengan tulus pemerintah Indonesia dan pihak swasta yang mengirimkan delegasi ke Taiwan untuk meninjau program makan siang kami dan menjajaki penerapan teknologi pertanian Taiwan di berbagai bidang, termasuk pertanian, kehutanan, perikanan, dan peternakan. “, dia mengajak.

Sebab, menurutnya, dengan memadukan keahlian dan teknologi sektor pertanian Taiwan serta kekayaan sumber daya alam Indonesia, kedua negara dapat menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan.

Selain itu, John Chen menjelaskan berbagai pencapaian TTM di Indonesia selama 48 tahun terakhir. Misalnya bagaimana program tersebut akan membantu meningkatkan produksi pangan di Indonesia, mulai dari menanam buah-buahan, sayur-sayuran, hingga beras.

“Selama 48 tahun terakhir, jejak TTM telah meluas ke banyak kota di Indonesia, berhasil melaksanakan berbagai proyek terkait, misalnya budidaya buah-buahan, sayuran, dan padi,” ujarnya.

“Dulu kita fokus terutama pada peningkatan produksi pangan. Ada kuantitas, kebanyakan kualitas. Namun, belakangan ini yang ditekankan adalah pada pelatihan sumber daya manusia,” kata John Chen.

Misalnya, John Chen bermitra dengan TTM Institut Pertanian Bandung (IPB) pada tahun 2007 untuk menanam tanaman bernilai tinggi seperti asparagus, jambu biji, tomat ceri, dan labu pahit putih, yang sangat populer di supermarket besar di Jakarta.

Pada tahun 2018 hingga 2023, TTM juga menjalin kerja sama dengan Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan dan melaksanakan rencana enam tahun pengembangan varietas padi berkualitas.

“Varietas padi terbaik dalam proyek ini mencapai hasil 46 ton per hektar, hampir empat kali lebih banyak dibandingkan varietas lokal per hektar. Para petani, dengan bantuan dan bimbingan para teknisi dan ahli pertanian kami, dengan cepat mencapai produksi yang makmur. dan sistem pemasarannya,” jelas John Chen lagi.

Berdasarkan berbagai pencapaian tersebut, John Chen berharap hubungan bilateral kedua negara dapat terus berkembang dan semakin erat seiring berjalannya waktu. Program MBG terutama di bidang teknologi pertanian dan untuk mendukung swasembada pangan Indonesia.

“Bapak dan Ibu sekalian, berdasarkan pencapaian luar biasa dari kerja sama pertanian bilateral kita selama 48 tahun terakhir, saya sangat berharap Taiwan dan Indonesia terus menciptakan lebih banyak peluang yang saling menguntungkan dan meningkatkan kerja sama pertanian kita ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” tutupnya. . . . (fdl/fdl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top