Terpopuler: Negara yang Melarang Perayaan Natal, Hukumannya Keras

Jakarta –

Berita terpopuler ANBALI NEWSTravel pada Kamis (26 Desember 2024) adalah berita negara yang melarang warganya merayakan Natal. Negara itu adalah Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong Un, secara terbuka menentang Natal pada tahun 2016. Natal juga dilarang jauh sebelum itu, karena dinasti Kim menindak kebebasan beragama sejak tahun 1948.

Dengan berbagai pembatasan yang terkait dengan hari raya umat Kristiani ini, banyak warga Korea Utara yang bahkan belum mengetahui tentang Natal. Kang Jimin yang kabur dari Korea Utara mengalami ketidaktahuan saat Natal.

“Tidak ada Natal di Korea Utara. Saya tidak tahu apa itu,” kata Jimin, menurut Independent.

“Natal adalah hari ulang tahun Yesus Kristus. Tapi Korea Utara jelas negara komunis, jadi orang tidak tahu siapa Yesus Kristus. Mereka tidak tahu siapa Tuhan. Keluarga Kim adalah tuhan mereka,” tambah Jimin.

Begitu pula dengan Ji Hyun Park, orang pertama yang kabur dari Korea Utara pada tahun 1998. Dia belum pernah mendengar tentang Natal sampai dia datang ke Inggris dan mengira Boxing Day adalah acara olahraga.

Yang mengejutkan, pohon Natal yang dihias dengan pernak-pernik dan lampu dapat ditemukan di Pyongyang dan dipajang sepanjang tahun. Masyarakat Korea Utara mungkin belum familiar dengan makna pohon yang bertepatan dengan perayaan hari raya umat Kristiani ini.

Warga Korea Utara lainnya, Timothy Cho, menjelaskan bahwa mereka yang merayakan Natal di Korea Utara, yakni warga negaranya, bisa jadi diam-diam beragama Kristen. Namun hal ini pun dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

“Jika mereka ketahuan (merayakan Natal), kerugian yang harus mereka tanggung sangat besar. Hukuman minimalnya adalah penjara dan kerja paksa atau eksekusi di tempat,” kata Cho, seperti dikutip The Sun.

Alih-alih merayakan Natal, masyarakat Korea Utara merayakan kelahiran mendiang Kim Jong Suk, nenek Kim Jong Un, atau istri Kim Il Sung pada malam Natal atau 24 Desember.

Mereka harus berziarah ke Hoyong, kota di timur laut Korea Utara tempat Kim Jong Suk dilahirkan, dan membawa bunga, bersulang, dan bernyanyi untuk istri pemimpin tertinggi pertama negara itu.

Meski Natal dilarang, namun terdapat banyak gereja Kristen di Korea Utara, namun bentuknya berbeda dengan gereja pada umumnya. Database Hak Asasi Manusia Korea Utara (NKDB) memperkirakan terdapat 121 bangunan keagamaan di negara tersebut yang berada di bawah kendali pemerintah daerah, termasuk 64 kuil Buddha, 52 kuil Chondois, dan 5 gereja Kristen.

Selain Korea Utara, banyak negara seperti Somalia, Tajikistan, dan Brunei yang melarang perayaan Natal selama beberapa tahun. Siapa pun yang ketahuan merayakannya bisa dipenjara selama lima tahun.

Selain artikel tentang negara yang melarang Natal, berita besar lainnya adalah istri yang mengecoh suami, pesta seks bule kulit putih di Bali. Berikut artikel terpopuler Kamis 26 Desember: Saksikan video “Serunya Balapan Jet Ski di Laut Manado” (ddn/ddn).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top