Usulkan Wisata Musim Hujan di Daerah Terdampak Banjir, Pejabat Dikecam

Jakarta –

Seorang pejabat negara bagian Kelantan dikritik. Ia mengusulkan agar banjir bisa dijadikan objek wisata.

Dikutip dalam Mothership, Selasa (12/03/2024) Komite Pariwisata, Kebudayaan, Seni dan Warisan Kelantan, Kamarudin Md Noor, mengatakan dalam wawancara dengan media Malaysia bahwa Kelantan harus mempertimbangkan untuk mempromosikan kegiatan seperti selancar angin selama musim hujan.

Kamarudin juga menyebutkan bahwa ada makanan tertentu yang secara tradisional disantap saat musim hujan dan menyarankan agar kegiatan tersebut menjadi bagian dari atraksi wisata. Ia menambahkan, Kelantan terkesan sepi saat musim hujan karena sepinya jumlah wisatawan.

Kelantan merupakan negara bagian di Malaysia yang paling parah dilanda banjir. Namun usulan Kamarudin mendapat kritik keras dari warga Malaysia di dunia maya yang merasa pernyataannya tidak sensitif karena banjir merupakan isu yang lebih mendesak saat itu.

Banyak indikasi yang merujuk langsung pada banjir yang kini terjadi. Salah satu pengkritiknya adalah Asyraf Wajdi Dusuki, sekretaris jenderal Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), dalam postingan Facebook pada tanggal 28 November di mana ia menyoroti ketidaksetujuannya dengan gagasan Kamarudin untuk mengubah dataran banjir menjadi objek wisata.

Dia menekankan bahwa seorang warga baru-baru ini kehilangan nyawanya akibat banjir dan meminta para pejabat untuk lebih fokus pada penanggulangan bencana daripada menawarkan ide-ide pariwisata.

Namun, beberapa pengguna media sosial mengklaim Asiraf salah memahami maksud Kamarudin karena yang dimaksud pejabat tersebut adalah musim hujan secara umum dan bukan banjir.

Mereka menjelaskan, Kamarudin yang dimaksud adalah aktivitas selancar yang bisa dilakukan saat musim hujan, bukan aktivitas banjir.

Kelantan menghadapi banjir terburuk sepanjang sejarah, yang sudah terjadi selama delapan tahun terakhir. Kepala polisi setempat mengatakan banjir tersebut adalah yang terburuk yang pernah melanda wilayah tersebut.

Menurut laporan The Malay Mail, lebih dari 86.000 orang mengungsi di 252 tempat penampungan sementara dan sedikitnya lima orang tewas akibat banjir.

Dan menurut Bloomberg, total lebih dari 136.000 orang telah mengungsi di Malaysia, dengan tujuh kematian tercatat. Saksikan video “Prakiraan Puncak Musim Hujan Indonesia 2024/2025” (upd/fem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top