Catatan Kesehatan RI 2024: Bullying Nakes hingga Ajakan Berobat ke Malaysia

Batavia –

Pada tahun 2024, dunia kesehatan di Indonesia akan diwarnai dengan beberapa peristiwa. Mereka menjadi fokus utama di halaman depan berita nasional.

Tiga berita yang cukup menyita perhatian adalah perundungan terhadap tenaga kesehatan di dunia pendidikan kedokteran, naturalisasi dokter untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan di Indonesia, dan ajakan berunding di Malaysia. Diketahui, pada tahun 2024 lalu, seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan dokter spesialis di Undip, Dr. Aulia Risma banyak memusatkan perhatian pada perundungan di kalangan dokter setempat. Agustus lalu, ia ditemukan tewas di apartemennya di Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Polisi menemukan catatan di kamar tidurnya selama penyelidikan kejahatan. Sebagai catatan, Dr. Aulia mengadu ke pengadilan bahwa dirinya sakit, dan juga mengira tidak akan mampu menyelesaikan Program Pendidikan Jasmani Profesi (PPDS). Sembilan merek menjadi viral di media sosial.

“Ada beberapa catatan dari TKP, minimal ada sembilan catatan. Tapi bisa dibilang titik-titik di sembilan lembar itu adalah seorang laki-laki yang mengeluh kesakitan. Mengadu kepada Tuhan, kami mengambil kesimpulan. Kompol Irwan Anwar dari Mapolrestabes Semarang , “katanya.

Kemudian menjadi perbincangan tentang perundungan terhadap dokter yang dipasang implan. Banyak korban perundungan yang membuka diri dan melaporkan versi perundungan yang terjadi di lingkungan residen medis. Banyak dari cerita mereka ditambahkan ke Instagram atau X.

Masih dalam dunia kesehatan nasional, pengesahan undang-undang kesehatan terbaru telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2024. Pengesahan aturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menjadi insentif untuk melakukan reformasi rezim kesehatan. sistem di Indonesia. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 memuat 1.072 pasal yang dimuat dalam 656 halaman. Salah satu pasalnya berkaitan dengan Tenaga Medis Warga Negara Asing (WNA).

“Penggunaan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan warga negara asing terdiri atas: lulusan dalam negeri atau lulusan luar negeri,” demikian aturan yang dikutip ANBALI NEWS.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pun buka suara soal dugaan dokter asing membantu industri kesehatan tanah air untuk menaikkan “kelas” kualitasnya. Menurut PB IDI, kebijakan serupa banyak ditemui di negara lain.

Soal ketahanan kesehatan, kepentingan Warga Negara Indonesia (WNI) yang harus diutamakan. Namun secara umum di semua negara kita tidak bisa menghindari keniscayaan masuknya dokter asing ke dalam negeri, kata PB. Ketua IDI Dr. Muhammad Adib Khumaidi.

“Tapi semua negara juga punya peraturan yang selektif, tidak mudah (guru asing datang) karena kita tidak ingin hanya orang Indonesia yang ada di pasar kerja,” ujarnya.

Menurut Menteri Kesehatan saat itu, Budi Gunadi Sadikin, dokter asing hanya boleh bekerja di Indonesia dengan keahlian khusus. Menurutnya, sebaiknya ia tidak berdebat lagi. Pasalnya, saat mengunjungi rumah sakit di pelosok bersama Presiden ke-7 Joko Widodo, ia selalu menemukan keluhan minimnya dokter spesialis penyakit tertentu. Kurangnya dokter spesialis, kata Menteri Kesehatan, menyebabkan peningkatan tajam angka kematian. oleh karena itu harus dihindari.

Dokter Indonesia juga enggan memuat poster sehingga mendorong masyarakat untuk berobat ke rumah sakit di Malaysia. Poster tersebut terpampang di dinding Kedutaan Besar Malaysia di kawasan HR Rasuna Said Batavia Selatan. Ramainya lokasi lembaga terakhir ini cukup dekat dengan Kementerian Kesehatan yakni hanya berjarak sekitar 650 meter atau sekitar 9 menit berjalan kaki. “Mau berobat? Ke Malaysia saja! Lebih dekat, lebih terjangkau,” demikian bunyi spanduk di poster tersebut. Yang terakhir ini mendadak viral setelah diunggah oleh salah satu dari 10 pengguna di media sosial. “Senang rasanya bersikap eksplisit,” kata pengguna X @shyxxxx. Ketertarikan tersebut pun memicu perbincangan di media sosial. Pasalnya, dahulu pemerintah Indonesia lebih baik di Indonesia sehingga masyarakat mau berobat ke Indonesia. Seperti diketahui, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri. Data ini mengungkapkan bahwa Malaysia adalah tujuan “populer” bagi penduduknya yang mencari pengobatan di luar negeri. Mari kita simak kembali peristiwa besar dalam dunia kesehatan nasional bersama redaksi ANBALI NEWSHealth hanya di Editor’s Review.

Cuaca menjelang perayaan Tahun Baru akan diinformasikan di beberapa titik pada edisi sore ini. Ini Indonesia ANBALI NEWS bersama reporter kami memaparkan semuanya sore ini.

Libur Natal dan Tahun Baru menjadi momen yang dinantikan banyak orang saat liburan. Pemilik hewan peliharaan tidak perlu khawatir untuk mempercayakan perawatannya kepada hewannya. Kali ini kita melihat bagaimana bisnis perawatan hewan atau hewan peliharaan menghasilkan uang selama liburan. Perkenalkan Trisetyani Suci sebagai co-founder Anabul Pet Center, simak ceritanya di Sunsettalk.

Sore kedua, bukan Euaxa. (jauh/tinggi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top