Zhao Lusi Ratu Drama China Ungkap Kesehatannya dan Cerita Kekerasan yang Dialami

Jakarta-

Zhao Lusi dikenal sebagai aktris drama China dan usianya masih 26 tahun. Namanya disorot karena viralnya foto dirinya yang terpuruk di kursi roda dan dikabarkan sangat tertekan.

Sebuah foto yang diduga menampilkan Zhao Lusi yang sedang berbaring di kursi roda menjadi berita utama pada akhir Desember 2024. Ia dikatakan menderita afasia, suatu kondisi yang sangat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi.

Kesehatan Zhao Lusi dikabarkan memburuk selama syuting drama Almost Lover. Oleh karena itu, Zhao terlebih dahulu memutuskan untuk rehat sejenak dari segala aktivitasnya.

Terakhir, Zhao Lusi menceritakan situasinya yang ia bagikan di akun Weibo miliknya. Ia merasa perlu membicarakan penyakitnya agar tidak menimbulkan rumor.

“Ini tanggapan pertama dan terakhir saya atas semua yang terjadi baru-baru ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena telah menarik perhatian publik,” tulis Zhao Lusi yang muncul di laman Koreaboo, Kamis (2/1/2025).

Ia mengaku terlalu lama mengabaikan tuntutan kondisi mentalnya hingga akhirnya berujung pada depresi yang dialaminya.

“Sebelumnya, saya tidak pernah membiarkan penyakit saya mempengaruhi pekerjaan saya atau orang-orang di sekitar saya dan saya selalu menyadari kekurangan saya, tetapi dalam setengah bulan terakhir saya menyadari bahwa pada dasarnya saya tidak sebaik yang saya kira, jadi saya Saya bertanggung jawab atas situasi itu,” lanjutnya.

Situasi saat ini telah banyak membantunya. Zhao Lusi mengaku bersyukur dan beruntung bisa menghadapi segala keadaannya.

“Saya mendukung sepenuhnya gagasan bahwa siapa pun dapat memilih pekerjaan impiannya kapan saja. Anda berhak meninggalkan masalah dan kepenatan situasi saat ini. Anda dapat keluar kapan pun Anda mau, Anda bebas dan Anda bisa berani. ,’ tulisnya.

“Pada saat yang sama, saya memahami bahwa setiap orang pernah mengalami keluhan dan ketidakadilan karena saya banyak mendengar cerita horor, menurut saya salah jika orang yang tidak berdaya dibungkam sementara yang melakukan kekerasan terhadapnya menjadi lebih berani tanpa memandang profesi, usia atau. jenis kelamin,” lanjut Zhao Lusi.

Wanita kelahiran Chengdu, 9 November 1998 ini menegaskan, tidak ada seorang pun yang berhak menilai keseriusan trauma yang dialami seseorang kecuali orang yang berpengetahuan.

“Tidak seorang pun kecuali dokter yang berhak menilai sejauh mana trauma yang dialami seseorang atau memutuskan apakah trauma itu suatu penyakit atau bukan,” tegas Zhao Lusi saat berbicara tentang dugaan penganiayaan tersebut.

Bintang film Autumn Fairy Tale di acara yang sama berbicara tentang trauma yang dialaminya. Zhao Lusi mengatakan bahwa ketika dia masih muda, dia sering disebut jelek dan cantik. Ia mengaku diperkosa saat hendak meninggalkan sekolah dalam perjalanan pulang.

“Saat pelajaran sepulang sekolah, pernah ada guru yang memukuli saya di asramanya, saya pikir itu wajar karena saya tidak berprestasi di bidang akademik dan saya tidak berani mengatakan, setiap kali saya berpikir, pasti saya yang jadi masalahnya,” dia menulis.

Pemilik nama internasional Rosy Zhao ini juga kembali mengalami kekerasan fisik saat masih muda. Tanpa menyebut siapa tokohnya, ia mengaku dipukuli karena gagal dalam tes akting.

“Saya pikir itu salah saya karena tidak berhasil, jadi saya diam saja dan hanya ingin melarikan diri. Saya terbiasa menangani segala sesuatunya sendiri dan tidak pernah mencari bantuan,” akunya.

“Kemudian, setelah karya saya mulai dikenal, saya akhirnya menemukan keberanian untuk mengucapkan selamat tinggal pada bagian hidup saya itu,” lanjut Zhao Lusi.

Namun keberaniannya juga mendapat tentangan. Ia menerima ancaman pemutusan kontrak, fitnah dan rumor tentang dirinya.

“Banyak orang menghubungi saya untuk bergosip setelah mendengar cerita ini. Setiap kejadian menambah rasa sakit saya, dan kerusakan yang ditimbulkan tidak berhenti,” kata Zhao Lusi.

Zhao Lusi menekankan bahwa depresi adalah suatu kondisi medis dan tidak dapat diatasi hanya dengan berpikir positif atau membicarakannya. Dia berterima kasih kepada semua orang yang merawatnya.

“Saya memahami bahwa saya tidak bisa mendapatkan semua yang saya inginkan, dan saya bahkan tidak bisa mengharapkan kesempurnaan dari teman-teman, keluarga, atau perusahaan saya. Mereka tidak menyakiti saya dan mereka berusaha melindungi saya,” ujarnya.

“Terima kasih kepada semua orang yang peduli. Berkat cinta, saya telah menemukan kekuatan untuk hidup kembali. Saya mengucapkan selamat tahun baru kepada semua orang dan kebahagiaan tanpa akhir,” pungkas Zhao Lusi. Saksikan video “Video Zhao Lusi: Berkat Cinta, Saya Mendapat Kekuatan untuk Hidup Kembali” (usaha/dar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top