5.400 Akses Internet Dipasang di Sekolah Agama se-Indonesia

Malang –

Madrasah atau sekolah agama di seluruh Indonesia memiliki 5.400 titik internet. Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya Hafid menegaskan, hal ini merupakan hak setiap orang.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membuat 5.400 website untuk madrasah atau sekolah agama di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Madrasah Ibnu Sina Ibtida’iyah (MTs) di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan layanan komunikasi yang baik adalah hak seluruh masyarakat Indonesia. Komdigi berupaya untuk menyamakan penggunaan Internet di daerah perbatasan dan terpencil yang belum berkembang, dimana akses terhadap Internet sulit dilakukan.

Meutya mengatakan, pembangunan akses internet di MTs Ibnu Sina merupakan wujud komitmen pemerintah melalui Badan Akses Kementerian Komunikasi dan Teknologi (BAKTI) untuk pemerataan akses Internet di Masyarakat melalui program Bakti Aksi.

“Ini salah satu kegiatan Kemenkominfo untuk menjamin infrastruktur komunikasi masyarakat. Kita tidak bisa membayangkan di Pulau Jawa masih sulit menemukan papan petunjuk seperti MTs Ibnu Sina”. Kepada pers MTs Ibnu Sina, Malang, Sabtu (4/1/2025).

Medya mengatakan Komdigi akan membangun 5.400 titik di seluruh Indonesia pada tahun 2024. Layanan akses internet tersebut khusus dipasang di lembaga pendidikan keagamaan seperti madrasah atau pesantren.

“Hari ini kami datang ke MTs Ibnu Sina dengan bantuan Kementerian Komunikasi dan Digital, dan ada 5.400 titik yang sudah kami pasang di madrasah dan sekolah agama lainnya di Indonesia yang akan kami terapkan pada tahun 2024,” ujarnya.

Meutya mengaku ingin datang ke MTs Ibnu Sina untuk melihat langsung infrastruktur telekomunikasi yang terpasang. Dia ingin memastikan penggunaan internet yang sehat, bukan aktivitas yang buruk.

“Kami datang untuk memastikan bahwa akses Internet tidak disalahgunakan dengan cara yang tidak baik untuk penggunaannya,” jelasnya.

Pemerataan akses internet di wilayah timur Indonesia juga menjadi perhatian Komdigi. Meutya mengungkapkan, pihaknya telah memasang 118 BTS di Papua melalui program Bakti Aksi.

Kemudahan dalam berkomunikasi merupakan hak asasi manusia menurut undang-undang. Presiden Prabowo selalu mengedepankan asas keadilan, kata Meutya.

“Masih belum 100 persen Indonesia. Tapi upaya kita bersama melalui program Bakti Aksi telah memasang 118 BTS di Papua. Sehingga saudara-saudara kita di Indonesia bagian timur bisa memiliki jalinan komunikasi yang baik.”

Komdigi juga mendorong partisipasi operator seluler swasta untuk menyediakan akses Internet di wilayah yang masih bermasalah sinyal.

“Jadi kami mohon dukungannya, masih harus kita bangun lebih banyak tempat, khususnya di kawasan timur Indonesia. Itu bisa dilakukan melalui program pemerintah, dan kita dorong masuknya operator swasta,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Pak. Muth Ya juga menganjurkan penggunaan internet yang sehat dengan menghindari perjudian online, terutama di kalangan pelajar. Ketua Yayasan Bukit Sofa Malang Ahmad Romli mengucapkan terima kasih kepada Komdigi atas bantuan akses internet.

Menurut Romli, permasalahan yang terjadi sebelumnya merupakan permasalahan kelancaran sistem belajar mengajar. Proses ujiannya juga harus dilakukan secara tertulis, bukan secara online seperti sekarang.

“Tentunya kami bersyukur sekali dengan adanya Wifi, memudahkan kami” kata Tester, karena sebelumnya di sini sulit sinyal. Saksikan video “Video: Komdigi skorsing 11 pegawai ‘Bina’ Judol” (gemuk/fay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top