Tangier –
Asosiasi Ritel Indonesia (Aprindo) bermitra dengan pemerintah dalam menggalakkan Every Price Low Sale (EPIC Sale). Event diskon besar ini akan tersedia di toko retail mulai tanggal 31 Desember hingga 31 Desember 2024.
Presiden Jenderal Aprindo Solikhin mengatakan acara tersebut diprakarsai oleh Aprindo bersama pemerintah. Langkah tersebut membayangkan peningkatan belanja pemerintah sebesar 8%.
Jadi kalau ditambah pendapatan ritel harian Rp 12 triliun. EPIC Sales diharapkan mampu mendongkrak pendapatan ritel hingga Rp 14,5 triliun.
Asumsinya program ini mengajak masyarakat untuk mendapat penghasilan lebih, minimal naik 8%, tambah 8% setiap harinya, tanggal 11 kita perkirakan angkanya bisa mencapai 14 (triliun) atau minimal Rp 14,5 triliun (per hari),” kata Alam Sutera, Tangerang, Solihin di acara peluncuran penjualan EPIC, Minggu (22/12/2024).
Solikhin memperkirakan rata-rata penjualan ritel mencapai 1,2 triliun sehingga total penjualan dalam 11 hari akan melebihi 12 triliun. EPIC Sales diharapkan dapat mendorong pendapatan ritel sekitar Rp 14,5 triliun.
Solikhin melaporkan, total omzet perusahaan ritel anggota Aprindo bisa mencapai Rp 424 triliun. Dengan diterapkannya EPIC Sales 2024, volume penjualan ritel diperkirakan akan meningkat hingga Rp 440,3 triliun.
“Saya berharap demikian bagi para pengecer yang tergabung dalam Aprindo. Karena saat ini banyak pengecer yang tidak menjadi anggota Aprindo. Dalam hal ini saya berharap para pengecer tersebut bergabung dengan Aprindo,” ujarnya. .
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aerlangga Hartarto mengatakan sejumlah asosiasi dunia usaha telah memulai langkah diskon. Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas); Belanja hanya di Indonesia (BINA) diskon 2024; Hingga penjualan EPIC yang dimulai hari ini.
“Dari Harbolnas, BINA, EPIC kalau kita hitung dalam satu bulan, kita dapat sekitar 80 triliun, 80 triliun 5 miliar dolar. Jadi, 5 miliar dolar AS ini dihemat hanya pada defisit belanja Indonesia.” Aerlanga.
Oleh karena itu, menurut Airlangga, program Kementerian Perdagangan perlu terus didukung; Khususnya libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025 yang patut dirayakan. (shc/rd)