Menperin: Isu Sritex Jauh Lebih Complicated dari Apa yang di Permukaan

Jakarta –

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumivang Kartasasmita menilai permasalahan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritek) lebih kompleks dari yang terlihat di permukaan.

Sebagai informasi, Sritek dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang Niaga pada Senin (21/10/2024). Sritek kemudian mengajukan banding atas keputusan tersebut, namun Mahkamah Agung (Mahkamah Agung) menolaknya.

Dengan tingkat kerugian tersebut, kata Agus, perjuangan agar Sritek kembali berproduksi menjadi tantangan berat bagi pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian (Kemperin) dan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker).

“Tentu akan menyulitkan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, dan juga menyulitkan Kementerian Ketenagakerjaan. Tapi itulah kenyataannya. Menurut saya, kasus Sritek lebih rumit dari itu. muncul di permukaan,” kata Agus di kantor Kementerian Perindustrian di Jakarta, Jumat (1.3.2025).

Dijelaskan Menperin, saat ini fokus utama Kemenperin adalah bagaimana Sritek bisa melanjutkan produksi, dan tenaga kerja Sritek bisa kembali bekerja.

Bukan hanya terkait pekerjaan, tapi jika produksi terhenti maka akan berdampak pada hilangnya pasar Sritek, kata Menperin. Pasalnya, mendapatkan kepercayaan pasar tidaklah mudah.

“Kalau (pasar Siritex) diisi oleh pabrikan di negara lain, maka kita rugi, kita kehilangan pasar dan sulit mendapatkan kepercayaan mereka,” ujarnya.

Langkah yang dilakukan Kementerian Perindustrian adalah dengan melakukan pendekatan kepada tim kurator Sritek untuk melihat apakah ada poin Going Concern yang bisa diangkat.

“Makanya kami minta Pak Ketua menemui kami dan sekarang jadwalnya sudah disepakati. Yang perlu diperhatikan, kita bisa berproduksi dan menghemat tenaga. Tabel itulah yang menentukan apakah bisa membuat sebutir jagung atau tidak. . tim kontrol, “katanya. (NNS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top