Jakarta –
Pemerintah akan menaikkan PPN menjadi 12% pada 1 Januari 2025. Kenaikan pajak ini dinilai berdampak pada beberapa sektor industri, salah satunya perdagangan ritel.
Marketing Communications Head PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau MR DIY Ria Sutrisno tak menampik dampak penerapan kebijakan tersebut. Menurut dia, kenaikan PPN hingga 12% akan mempengaruhi kinerja seluruh sektor industri.
“PPN akan naik pada tahun depan dan ini yang akan dihadapi seluruh pelaku industri,” kata Ria di gedung BEI, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Namun, berbagai strategi telah disusun untuk memitigasi dampak kenaikan PPN, katanya. Rhea mengatakan, fokusnya adalah meningkatkan pelayanan dengan menciptakan berbagai inovasi. Ia yakin basis bisnis MDIY yang kuat dan organisasi yang kuat selama tiga tahun terakhir dapat memitigasi dampak kenaikan PPN.
“Jadi kami memfokuskan seluruh strategi kami pada bagaimana memberikan nilai lebih kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” jelasnya.
Di sisi lain, Ria menyatakan akan melaporkan kinerjanya secara lebih transparan kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya sesuai dengan ketentuan OJK dan BEI.
Dalam IPO tersebut, MDIY mendapat pendanaan baru hingga Rp 4,15 triliun. Dana baru akan diberikan untuk mengembangkan bisnis perusahaan. Ria mengatakan melalui dana IPO baru, pihaknya akan melakukan ekspansi ke berbagai bidang. Saat ini, Ria mengatakan pihaknya sudah memiliki lebih dari 900 toko di seluruh Indonesia. Tahun depan, perseroan menargetkan membuka lebih dari 1000 toko.
“Sekarang kami punya lebih dari 900 toko. Mungkin kedepannya, mungkin beberapa tahun ke depan kami bisa terus berkembang hingga memiliki lebih dari 1000 toko.”
“Tentu harapannya kita bisa semakin berkembang untuk menjangkau lebih banyak orang. Kurang lebih harapannya bisa menjangkau lebih dari 1.000 toko pada tahun depan,” tutupnya.
Diketahui, MDIY sendiri resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis (19/12/2024). MDIY tercatat menjadi perusahaan ke-41 yang mencatatkan saham sebagai penawaran umum perdana (IPO) atau perusahaan publik di BEI hingga tahun 2024.
Emiten ke-943 BEI ini telah menunjuk CIMB Niaga Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin utama penjualan efek, pembayaran, dan penjaminan emisi. Pada pembukaan perdananya, saham MDIY membuka autorejection (ARB) atau menyentuh level terendah 24,55% dan anjlok ke Rp 1.550 pada pukul 9.00 WIB.
MDIY mencatatkan 251 miliar saham atau 10% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Harga book buildingnya adalah Rp 1.650 dengan kisaran harga Rp 1.650 – Rp 1.870. Melalui usaha patungan tersebut, MDIY juga menghimpun dana segar senilai Rp3,74 triliun dari IPO. (fdl/fdl)