Jakarta –
Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (MPME) mulai merencanakan pembentukan holding UMKM karena akses pembiayaan bagi pelaku UMKM dinilai masih sangat sulit.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani menilai pembentukan holding merupakan satu-satunya cara untuk efisien mengakses pembiayaan bagi UMKM.
Sebenarnya lebih dari sisi investasi untuk menambah investasi di holding. Jadi idenya mencari investor, kata Shinta saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Hingga saat ini, kata Shinta, UMKM selalu menghadapi kendala pembiayaan. Ia melihat holding UMKM sebagai solusi pembiayaan UMKM melalui kegiatan investasi.
“Sehingga mereka bisa mencari investor di holding tersebut. Jadi kerja sama yang sudah diajukan tidak hanya secara langsung, tapi dengan holding investasinya,” ujarnya.
Ia pun mengaku mendukung perkembangan tersebut. Meski demikian, Shinta meminta pemerintah mencermati maksud pernyataan pendirian induk UMKM tersebut.
“Tentu upaya ini sesuatu yang baru, perkembangan baru, pasti kita dukung, tinggal penjelasan detailnya saja,” imbuhnya.
Dalam pertemuan terpisah, Deputi Pusat Bisnis Kementerian Perdagangan Bagus Rachman mengatakan pembentukan Holding UMKM mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pembinaan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil. dan anak-anak. anak-anak kecil dan usaha menengah (UMKM).
Kode ini mencakup inti plasma, distribusi dan keagenan, rantai pasokan, kemitraan termasuk bagi hasil, dan kerja sama operasional. Namun perlu dilakukan penguatan standar kementerian yang saat ini dibuat dalam Standar Prosedur dan Persyaratan (NSPK).
Agar para pemimpin daerah ke depan punya pedoman, pedoman, pedoman bagaimana UMKM bermitra dengan perusahaan besar, kata Bagus saat menjadi pembicara di Jakarta Investment Partnership Forum, Kamis (12/12/2024).
Dengan aturan ini, kata Bagus, pengusaha kecil bisa menjalin hubungan kerja sama dengan usaha menengah. Dalam konteks ini, Kementerian UMKM bertanggung jawab melakukan koordinasi hubungan kerja sama.
Oleh karena itu, sebagai representasi dari usaha menengah, kita dapat berbicara tentang dua hal, yang pertama adalah jangkar, bagaimana mereka dapat mengumpulkan dan menyatukan usaha kecil, dan kemudian perusahaan menengah juga bisa. dipertemukan.
Jadi dia di tengah, dia penyelenggara, tapi dia juga mitra, makanya Menteri kita (Maman Abdurrahman) dengan tegas mengatakan kita sedang membangun yang namanya Otoritas UMKM,” tutupnya.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman sebelumnya mengatakan akan membentuk Holding UMKM. Tujuannya untuk membangun keterkaitan rantai pasok antara UMKM dan industri besar.
“Kami berupaya membangun link antara UMKM dengan industri besar untuk membangun ekosistem, supply chain, dan meningkatkan kualitas UMKM kita. Kita ingin menghubungkan industri besar dengan UMKM. Salah satu program yang ingin kita jalin adalah Holding UMKM.” kata Maman kepada wartawan di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).
Tonton juga Video Kementerian Koordinator Perdana Menteri ingin memudahkan masyarakat mendapatkan kredit usaha
(kilo/kilo)