Jakarta –
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan ketiga program kerja Kementerian Perdagangan tersebut merupakan bagian dari Program Quick Wins Kementerian Perekonomian. Program ini juga merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto usai mundur ke Magelang, Jawa Barat.
Ketiga program kerja tersebut adalah “Mengamankan pasar dalam negeri”, “Memperluas pasar ekspor” dan “Meningkatkan usaha kecil dan menengah yang berani berinovasi, siap beradaptasi dengan ekspor” (UKM BISA).
Program kerja Kementerian Perdagangan difokuskan pada tiga bidang, yaitu: menjamin keamanan pasar dalam negeri, memperluas pasar ekspor, dan meningkatkan ekspor oleh usaha kecil dan menengah. Ketiga program kerja tersebut merupakan sumbangsih Kementerian Perdagangan dalam penyusunan Program Quick Wins Kementerian Bidang Perekonomian,” jelas Budi dalam keterangannya, Selasa (11/04/2024).
Pertama, Rencana Aksi Pengamanan Pasar Internal, Budi menargetkan pemanfaatan 22 pasar yang dibangun pada tahun 2024. Sasaran tersebut bertujuan untuk mempercepat pemanfaatan 22 pasar yang dibangun menggunakan Dana Perwalian Bantuan sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 9 Tahun 2024 yang diumumkan pada tanggal 28 Mei 2024.
Kedua, menetapkan bea masuk anti dumping (BMAD) terhadap produk nilon asal China, Thailand, dan Taiwan, serta bea masuk pelindung (BMTP) terhadap pakaian jadi. Tujuannya adalah untuk mengurangi potensi kerugian dan melindungi industri dalam negeri dari arus impor dan ekspor yang tidak adil.
Ketiga, pengawasan tetap perdagangan 40 jenis produk dan pengawasan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Budi memandang perlunya menjaga kelancaran distribusi barang-barang penting dan esensial, memperbanyak jumlah barang yang memenuhi syarat, dan memastikan konsumen menerima barang dan jasa sesuai dengan jumlah yang diklaim.
Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan nilai transaksi produk dalam negeri pada Hari Belanja Online Nasional (HarBolNas) sebesar 50%. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan transaksi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di pasar.
“Kami meyakini dukungan negara terhadap pasar dalam negeri berperan penting dalam memperkuat perekonomian masyarakat. Khususnya dalam jual beli masyarakat, industri lokal, dan perlindungan konsumen,” kata Budi.
Tonton videonya: Digitalisasi perbankan permudah ekspor bagi UMKM
Bersambung ke halaman berikutnya.
(yaitu / gambar)