Jakarta —
Elon Musk baru-baru ini mengomentari politik Jerman, mengkritik pemimpin Eropa tersebut dan menyatakan dukungannya terhadap partai sayap kanan AfD, yang dianggap neo-Nazi. Bagaimana reaksi Kanselir Jerman Olaf Scholz terhadap perilaku orang terkaya di dunia?
Ketika ditanya tentang serangkaian penghinaan yang dilakukan Elon Musk terhadap dirinya dan para pemimpin Jerman lainnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz menjawab: “Jangan memberi makan para troll.” Troll mengacu pada orang-orang yang melontarkan komentar yang menyinggung atau mengganggu di Internet.
Scholz menilai kritik tersebut merupakan hal yang wajar. “Anda harus tetap tenang. Kami sosial demokrat sudah lama terbiasa memiliki pengusaha media kaya yang tidak mengapresiasi politik sosial demokrat dan tidak menyembunyikan pendapatnya,” ujarnya, ANBALI NEWSINET mengutip ucapan Guardian.
Dia mengatakan dia tidak akan menanggapi Musk, yang mendukung partai Alternatif für Deutschland (AfD) dalam pemilihan federal bulan depan dan akan mengadakan debat tentang X dengan kandidat kanselirnya Alice Weidel.
Sebelumnya, Scholz mendesak pemilih untuk tidak membiarkan pemilik saluran media sosial memutuskan hasil pemilu dalam pidato Malam Tahun Baru yang tidak menyebut nama Musk atau X.
“Intinya adalah Musk mendukung partai ekstremis sayap kanan. Dan itu adalah sesuatu yang tidak hanya kami tidak setujui, kami juga menolaknya sepenuhnya,” kata Scholz.
Musk semakin banyak menggunakan jangkauan global media sosial untuk mengekspresikan pandangan politik. Setelah menghabiskan seperempat miliar dolar untuk membantu Donald Trump kembali ke Gedung Putih, Musk telah mendukung partai-partai sayap kanan dan menyerang beberapa pemimpin sayap kiri-tengah yang paling menonjol.
Pada bulan November, setelah koalisi Scholz runtuh, Musk menyebut kanselir Jerman itu idiot. Menjelang berakhirnya tahun 2024, Musk mengungkapkan pendapatnya tentang hasil pemilu Jerman pada 23 Februari: “Kanselir Oaf Schitz, atau apa pun sebutannya, tidak akan ada lagi,” tulisnya.
Scholz prihatin dengan dukungan Musk terhadap AfD. “Saya pikir yang lebih meresahkan daripada hinaan semacam itu adalah bahwa Musk mendukung partai seperti AfD, yang merupakan kelompok ekstremis sayap kanan yang menyerukan pemulihan hubungan dengan Rusia dan ingin merusak hubungan transatlantik,” kata Scholz.
Bulan lalu, Musk menulis di media sosial bahwa hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman. Dalam editorial tamu di Welt am Sonntag, Musk membela partai tersebut dan mengatakan bahwa partai tersebut adalah “secercah harapan terakhir” Jerman.
Simak “Video: Elon Musk Beri Rp 15 Miliar Jelang Pilpres AS, Berujung Gugatan” (fyk/fyk)