Jakarta –
Kanker otak dapat terjadi pada semua usia, bahkan pada orang muda atau mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Kanker otak dimulai dengan pertumbuhan sel-sel jaringan otak yang tidak normal dan tidak terkendali dan membentuk suatu massa atau tumor.
Direktur klinis program bedah otak dan tulang belakang, Dr Tarun Sharma, menjelaskan tumor otak biasanya diklasifikasikan menjadi primer atau sekunder. Tumor otak primer adalah tumor yang berasal langsung dari sel-sel di otak. Tipe kedua adalah tumor yang menyebar dari bagian tubuh lain.
Pada saat yang sama, tumor primer dapat berupa tumor ganas (tingkat I) / tingkat menengah (tingkat II/III) atau tumor tingkat tinggi (tingkat IV). Tumor tingkat IV adalah jenis tumor otak yang paling serius.
“Penelitian sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab tumor otak. Sebagian besar tumor otak disebabkan oleh mutasi genetik. Faktor risiko tumor otak lain yang diketahui adalah paparan radiasi pengion dan paparan alergen,” katanya seperti dikutip Times of India .
Penderita kanker otak mungkin akan mengalami gejala-gejala antara lain sakit kepala yang mungkin lebih parah di pagi hari atau membangunkan pasien di malam hari, kejang, kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu bagian atau salah satu sisi tubuh, gangguan keseimbangan atau pusing, kehilangan nafsu makan, perubahan penglihatan. , ingatan atau kemampuan berbicara.
“Sakit kepala sebagai gejala umum membuat pasien memilih menunggu hingga penyakitnya sembuh dengan obat yang dijual bebas. Namun ketika terjadi masalah saraf, mereka akan berobat ke rumah sakit,” lanjutnya.
Dr. Tarun mengatakan, biasanya pengobatan utama tumor otak adalah operasi. Jenis pembedahan yang dibutuhkan pasien sangat bergantung pada karakteristik tumor individu. Jadi itu tergantung pada ukuran, lokasi tumor dan apakah tumor itu dekat atau jauh dari bagian otak yang sangat penting yang mengontrol gerakan atau bicara. Simak video “Kenali Risiko Kanker Penis pada Pria Dewasa” (suc/suc)