Jakarta –
Menteri Investasi dan Hilir serta Sekretaris Badan Koordinasi Permodalan (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan Indonesia menargetkan investasi padat modal. Ia mengatakan, Indonesia tidak mau hanya menerima investasi yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar, seperti pembangunan pabrik.
Potensi investasi berbiaya tinggi dinilai sangat tinggi. Rozan juga mengatakan, investasi dana langsung sudah menjadi hal yang lumrah di berbagai negara.
“Jadi sebagian besar investasi yang masuk ke kita adalah investasi yang kita sebut industri, tapi kita tidak banyak menyentuh investor yang punya manajemen investasi atau portofolio,” kata Rossan, Kamis (2). DPRD Jakarta Pusat. /1/2025).
“Tren globalnya, investor portofolio juga sangat bersedia berinvestasi di banyak negara,” imbuhnya.
Rozan misalnya, mengatakan ada perusahaan investasi di Amerika Serikat (AS) bernama BlackRock. Perusahaan ini memiliki aset enam kali lipat PDB Indonesia sehingga menjadi target investasi untuk ekspansi ke Indonesia.
“Ya, ini yang akan kami upayakan lagi karena, misalnya, perusahaan investasi BlackRock sendiri mengelola aset US$11 miliar, enam kali lipat PDB. Ada banyak skala investasi,” ujarnya. Dia menjelaskan. Rosan.
Dalam mata uang Rupiah, total aset BlackRock sebesar Rp 117.100 triliun (kurs Rp 16.100). Sedangkan total PDB Indonesia pada tahun 2023 sebesar Rp 20,892 triliun.
“Ya, yang bisa kita lakukan adalah membiarkan investasi skala besar masuk ke Indonesia, tidak hanya bagi investor bisnis saja, tapi juga tidak mengalami pengelolaan dana yang kurang dimanfaatkan,” tutup Rosan. (objek/gambar)