Jakarta –
Tiongkok menghadapi peningkatan kasus penyakit pernapasan, termasuk influenza A hingga human metapneumovirus (hMPV). Tak sedikit yang khawatir penyakit tersebut bisa berkembang seperti COVID-19 dan menjadi pandemi berikutnya.
Namun, ahli epidemiologi Dickie Budiman dari Griffith University di Australia menekankan bahwa kedua virus tersebut bukanlah virus baru. Meski risiko penularannya relatif tinggi, namun masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, apalagi jika sudah terbiasa mendapatkan vaksinasi flu secara rutin.
“Nah, kalau bicara kedua penyakit ini di Indonesia, tentu masih ada import case. Apalagi melalui turis atau traveller internasional, terutama yang berasal dari Asia Timur,” ujarnya kepada ANBALI NEWS, baru-baru ini.
“Namun, dengan diberlakukannya kembali kontrol perbatasan dan peraturan kesehatan, risiko wabah besar dapat diminimalkan. Selain itu, masyarakat di Indonesia juga harus membiasakan memperbarui atau memperkuat imunitasnya melalui vaksinasi,” lanjutnya. Apakah bisa masuk ke Indonesia?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Drg Widyawati, MKM membenarkan, saat ini hanya China yang mencatat peningkatan kasus influenza dan hMPV. Jika melihat riwayat perjalanan kasus penyakit yang sama, kasus influenza A varian H5N1 menyebar di Indonesia dalam waktu yang lama sejak tahun 2005 hingga tahun 2017.
Kabar baiknya, sejauh ini belum ada kasus penularan ke manusia sejak tahun 2018.
“Beberapa kasus varian h5N6 dan H9N2 pernah dilaporkan di China, namun kedua varian tersebut belum pernah dilaporkan di Indonesia,” lanjutnya saat dihubungi terpisah.
Tonton video “Video Tanggapan Menkes terhadap Virus HMPV: Bukan Virus Baru” (naf/sao)