Jakarta –
Malaysia juga mencatat peningkatan jumlah kasus human metapneumovirus (hMPV). Pada tahun 2024 terdapat 327 kasus, sedangkan tahun lalu hanya 225 kasus.
Meski demikian, Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan hMPV bukanlah penyakit baru sehingga masyarakat diminta tidak terlalu khawatir.
“Ini bukanlah penyakit baru dan di negara ini infeksi hMPV tidak dapat dilaporkan atau diberitahukan berdasarkan Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular tahun 1988,” katanya dalam pernyataan terbaru kepada The Straits Times pada hari Minggu. (5/1/2025).
Dibandingkan negara tetangga, Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan Indonesia belum mencatat adanya kasus infeksi hMPV. Penyakit ini baru-baru ini menjadi perhatian karena sedang meningkat di Tiongkok.
“Belum ada. Potensi penularan ke Indonesia dan negara lain masih terbuka karena akses penerbangan dari China atau negara lain ke Indonesia masih terbuka,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Aji Muhawarman saat dihubungi, Senin (1/5).
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah belum memberlakukan pembatasan atau larangan perjalanan apa pun ke dalam atau dari negara-negara dimana wabah hMPV tercatat, baik itu Malaysia atau Tiongkok.
Namun sebagai tindakan pencegahan, kewaspadaan di titik masuk internasional terus ditingkatkan.
“Khususnya pemantauan kekarantinaan kesehatan melalui pemantauan suhu tubuh dan gejala bagi pelaku perjalanan luar negeri,” tegasnya.
Masyarakat juga diminta untuk tidak panik dan selalu mewaspadai risiko kemungkinan penularan saat bepergian ke luar negeri.
“Bahkan jika Anda terpaksa pergi ke luar negeri, Anda harus menilai terlebih dahulu situasi dan kebijakan negara tersebut dan mengikuti protokol kebersihan. Jaga selalu pola hidup bersih dan sehat pada diri sendiri dan orang sekitar untuk memperkuat daya tahan tubuh,” tutupnya Simak video “Video: Wabah HMPV di China sudah ada di Malaysia” (naf/suc)