Maskapai Ini Harus Bayar Rp 159 Juta gegara Jual Tiket Lebih Kapasitas

Jakarta –

Air Canada harus membayar $10.000 atau sekitar Rp 159.700.000 karena tidak mampu mengangkut penumpang lebih banyak.

Menurut NiPost, putusan tersebut dijatuhkan di pengadilan tuntutan kecil di Yukon, Kanada pada Jumat (13/12/2024) dan menemukan pasangan tersebut ditipu atas nama maskapai tersebut. Setelah pasangan itu tidak dapat terbang ke tujuan mereka.

Tosh Sutwick menambahkan di Facebook: “Saya dan istri saya melakukan perjalanan ke Kuba dan mereka ditolak naik pesawat dan menghabiskan tiga hari di bandara dan hotel yang berbeda dan tidak pergi ke Kuba bersama kami.”

Menurut CBC, kejadian itu terjadi di Saat itu tahun 2023, ketika pasangan itu awalnya melakukan perjalanan sembilan hari ke Kuba. Mereka menabung selama bertahun-tahun, berhenti dari pekerjaan, dan menyewa seorang pengasuh untuk merawat ketiga anak mereka selama liburan.

Namun, harapan mereka untuk istirahat makan siang pupus ketika mereka tiba di bandara Toronto. Mereka mengetahui bahwa penerbangan Air Canada penuh dengan penumpang.

Meski sedang dalam perjalanan impian, mereka merelakan tempat duduknya kepada penumpang lain. Hal ini dilakukan setelah pihak maskapai memberi tahu mereka bahwa mereka akan mendapat kompensasi dan akan diberikan penerbangan American Airlines hari itu.

Namun beberapa jam kemudian, mereka mengetahui bahwa pesawat pengganti yang mereka cari telah hilang. Mereka tidak pernah mendapat penjelasan.

Keadaan menjadi lebih buruk ketika Southwick dan suaminya pindah ke Montreal bersama perwakilan Air Canada.

Setelah perwakilan Air Canada mengarahkan mereka ke Montreal, situasinya memburuk dan mereka dijanjikan penerbangan Air Canada ke Kuba. Namun, mereka tidak dapat mencapai Kuba.

“Tidak ada bukti bahwa Air Canada memiliki hubungan apa pun dengan Air Canada atau American Airlines,” demikian bunyi keputusan tersebut.

Jadi, liburan impian pasangan itu hancur. Sebaliknya, mereka memutuskan berlibur ke Cancun, Meksiko untuk liburan panjang dan kehilangan penghasilan.

Hakim Catherine L. McLeod menggambarkan situasi mengerikan yang dialami penggugat dan menuduh Air Canada melanggar Undang-Undang Perlindungan Penumpang Udara. Peraturan tersebut menguraikan bagaimana maskapai penerbangan harus memenuhi kewajibannya terhadap penumpang, pembatalan, penundaan, dan permasalahan lainnya.

Maskapai ini harus membayar terlebih dahulu sebesar $1.800 atau sekitar Rp 28,7 juta. Namun hakim mengatakan itu tidak cukup untuk menutupi biaya seperti kehilangan dan pemesanan penerbangan baru ke tujuan baru. Kemudian mereka harus membayar lebih dari 10.000 dolar atau sekitar 159 juta rubel. “Video: Mengerikan!” Diskon tiket pesawat 10% sebelum Natal” (minggu/minggu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top