Jakarta –
Amerika Serikat (AS) berada di bawah ancaman “empat kali lipat” dari empat jenis penyakit atau infeksi yang menyebar ke seluruh populasi pada saat yang bersamaan.
Kasus influenza, COVID-19, virus pernapasan syncytial (RSV), dan norovirus dilaporkan meningkat di Amerika Serikat. Peningkatan kejadian keempat penyakit ini juga mengkhawatirkan.
Menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar 3,1 juta orang telah tertular flu pada musim ini, mengakibatkan 37.000 orang dirawat di rumah sakit dan 1.500 kematian.
Sementara itu, COVID-19 terus menginfeksi jutaan orang, dengan 2,5 hingga 4,4 juta kasus dilaporkan pada Oktober 2024, yang menyebabkan 120.000 orang dirawat di rumah sakit.
Jumlah rawat inap RSV meningkat hampir 40 persen dalam dua minggu, sementara wabah norovirus meningkat tiga kali lipat pada musim gugur.
“Pada bulan Januari, kita akan melihat puncak yang berbeda di setiap wilayah. Keempat virus ini berkembang biak pada waktu yang sama, sehingga menciptakan lingkungan yang menantang bagi kesehatan masyarakat,” kata Dr. Joe Bracey, pakar penyakit menular dan mantan pejabat CDC. dikutip oleh Times. India.
Akibat peningkatan ini, beberapa rumah sakit dan sistem kesehatan di seluruh negeri telah menerapkan kembali kewajiban penggunaan masker, terutama di daerah dengan aktivitas virus yang tinggi.
Aurora Health System di Wisconsin, RWJBarnabas Health di New Jersey dan fasilitas di Illinois dan Indiana telah mengisi kembali masker untuk staf dan pengunjung. Akankah pejabat kesehatan masyarakat New York mendorong penumpang untuk memakai masker di transportasi umum?
Para ahli mengaitkan peningkatan infeksi dengan peningkatan aktivitas di dalam ruangan, pertemuan besar di hari libur, dan berkurangnya kekebalan tubuh.
“Pesta liburan, pertemuan keluarga, dan perjalanan menciptakan kondisi optimal bagi penyebaran virus ini,” kata Dr. William Schaffner dari Pusat Medis Universitas Vanderbilt.
Keterlambatan vaksinasi menambah kesulitan. Menurut CDC, hanya 21 persen orang dewasa dan 10,6 persen anak-anak yang telah menerima vaksin terbaru untuk melawan COVID-19, sementara tingkat vaksinasi flu sekitar 40 persen.
Sementara itu, norovirus dapat menyebar melalui permukaan yang terkontaminasi dan menyebabkan gejala gastrointestinal yang parah, termasuk muntah dan diare. Virus ini berkembang pesat selama musim dingin.
Robert Hopkins Jr., direktur medis dari National Foundation for Infectious Diseases, menekankan pentingnya kebersihan tangan yang baik, terutama untuk mencegah norovirus.
“Pembersih tangan beralkohol tidak melawan norovirus. Sabun dan air tetap penting,” tambahnya. Saksikan video “Video: Lampu Kuning dari WHO tentang Infeksi Flu Burung H5N1” (suc/kna)