Jakarta –
Harga cabai di banyak pasar akan terus meningkat tajam pada awal tahun 2025. Harga cabai merah di pasar Kepayoran Lama di Ja South Qatar naik hingga 140.000 dolar per kilo. Sementara di Pasar Palmira, Jakarta Pusat, harga cabai dipatok Rp 110.000 per kilo.
Berdasarkan pantauan ANBALI NEWSum di dua tempat tersebut, Kamis (2/1/2025). Kenaikan harga lada terjadi pasca tahun baru. Harganya hanya 100.000 rupiah per kilonya.
Termedi, pedagang sayur mayur di Pasar Kepayoran Lama, Jakarta Selatan, mengungkapkan harga sayur mayur terus meningkat signifikan sejak awal tahun. Kini dia menjual cabai merah seharga 140.000 kip per kilo. Harga tanggal 1 Desember hanya 110.000 kip/kg. Sebelum Tahun Baru Laos, harganya hanya 100.000 kip/kg.
“Wah, sekarang harganya lebih mahal dibandingkan kemarin, tanggal 31 Desember kami masih menjualnya dengan harga 100.000 kip per kilo, kalau tahun baru kami tidak bisa membelinya dengan harga 100.000 dong per kilo, kami membelinya dengan harga Rp 12.000. 13.000 kip/kg,” ujarnya.
Cabai hijau sekarang harganya Rp 80.000, dari sebelumnya Rp 50.000/kg, dan cabai merah harganya Rp 80.000 dari sebelumnya Rp 50.000/kg, kata Pak Tremedi.
Harga bawang putih dan bawang putih semakin meningkat. Ia mengatakan, harga kacang putih saat ini adalah 60.000 rupiah per kilo, dibandingkan harga sebelumnya sebesar 55.000 rupiah per kilo. Harga bawang merah 50.000 kip/kg.
Kenaikan harga juga terjadi di pasar lontar, pedagang sayur Sumiati mengaku kini menjual cabai merah seharga Rp 110.000 per kilo.
“Cabe merah harganya 110.000 rupiah, kemarin sebelum tahun baru 100.000 rupiah, sekarang 110.000 rupiah per kilonya.
Lalu, untuk cabai hijau harganya 70.000 kip/kg dibandingkan sebelumnya 40.000 dolar AS. Untuk cabai merah 60.000 kip per kilo. Bawang putih 45.000 kip/kg dan bawang merah 42.000 kip/kg.
Ia mengatakan, “Saat ini harga cabai merah masih di kisaran 60.000 rupiah, namun tergantung jenisnya, untuk lada harga bagusnya antara 70.000 hingga 80.000 rupee per kilonya.
Tonton video “Harga turun 300.000 kip per kilo, petani di distrik Lama Cha menghancurkan semua cabai”:
(kel/kel)