Jakarta –
Spanyol menarik wisatawan, namun kota-kotanya, terutama Palma de Mallorca, mengalami masalah kebersihan. Survei OCU menunjukkan penilaian buruk dari warga.
Asosiasi Konsumen dan Konsumen (OCU) mensurvei hampir 7.000 penduduk di 59 kota di Spanyol pada Senin (6/1/2024) untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang kebersihan kota di negara tersebut.
Hasil penelitian tersebut tidak mengungkap kota mana saja yang terbersih, namun menyoroti kota-kota yang dinilai paling kotor.
Salah satu kota terburuk adalah Palma de Mallorca. Kota ini mendapat skor sangat rendah, hanya 35 dari 100 poin dan digambarkan sebagai kota paling kotor di Spanyol dalam studi OCU. Warga mengeluhkan sampah di jalanan dan kurangnya pemeliharaan yang efektif.
Meski Palma terkenal sebagai destinasi wisata karena pantainya yang indah dan peninggalan sejarahnya, namun warga setempat menilai kebersihan kotanya sangat berbeda dengan para wisatawan.
Sanitasi yang buruk tidak hanya berdampak pada penduduk lokal, namun juga dapat merusak reputasi kota di mata wisatawan. Palma terancam kehilangan daya tariknya dibandingkan kota-kota Spanyol lainnya yang lebih baik dalam menjaga jalanannya tetap bersih dan rapi.
Laporan OCU juga menyatakan bahwa, selain investasi ekonomi, frekuensi dan kualitas pemeliharaan perkotaan juga penting untuk menjaga kebersihan. Kota-kota yang lebih sering melakukan pembersihan, seperti menyapu jalan dan mencuci trotoar, cenderung mendapat ulasan lebih baik dari warga.
Studi tersebut mencatat Asturias sebagai kota terbersih, dengan mencetak 83 dari 100 poin, diikuti oleh Bilbao di Basque Country dengan 77 poin dan Vigo di Galicia dengan 76 poin.
Kota lain yang mendapat penilaian baik adalah Pamplona dan Albacete dengan 71 poin, Getxo dengan 69 poin, dan Soria dengan 68 poin.
Sebaliknya, Palma berada di posisi terbawah bersama Alicante dengan 37 poin, Sevilla dengan 38 poin, dan San Sebastian de los Reyes dengan 39 poin. Korban banjir di Valencia” ( upd/fem )