Jakarta –
Orang pertama yang terinfeksi flu burung H5N1 parah telah meninggal di Amerika Serikat, menurut Departemen Kesehatan Louisiana, kematian manusia pertama akibat flu burung di Amerika Serikat.
Diketahui pasien tersebut berusia 65 tahun dan memiliki gangguan kesehatan. Dia terpapar sekawanan burung di halaman rumahnya dan dirawat di rumah sakit karena flu.
Pejabat kesehatan Louisiana mengatakan penyelidikan mereka tidak menemukan kasus lain pada manusia yang terkait dengan infeksi pasien ini. Selain itu, para ahli telah memperingatkan bahwa virus H5N1 dapat menyebabkan infeksi yang fatal.
“Kami telah menyelidiki asal usul virus ini selama 25 tahun dan ini mungkin virus paling berbahaya yang pernah kami lihat. Jadi menyedihkan namun tidak mengejutkan bahwa virus ini telah menyebabkan infeksi yang begitu mematikan.” Richard Webby, direktur Pusat Kolaborasi Penelitian Lingkungan untuk Hewan dan Flu Burung di Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude, Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan kepada CNN.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak tahun 2003, sekitar 900 kasus flu burung telah dilaporkan di seluruh dunia, dan setengahnya telah meninggal. Ini berarti virus ini memiliki tingkat kematian sebesar 50 persen, sehingga sangat mematikan.
Namun para ahli berpendapat virus ini tidak membunuh setengah dari orang yang terinfeksi. Meskipun tingkat kematian sebenarnya 10 kali lebih rendah, yaitu sekitar 5 persen, virus ini masih merupakan virus yang serius untuk dilawan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS tahun lalu terhadap 46 kasus pertama H5N1 pada manusia di AS menemukan bahwa hampir semuanya bersifat ringan kecuali satu kasus yang terjadi setelah kontak dengan hewan ternak yang terinfeksi.
Seorang pasien dari Louisiana terinfeksi virus avian influenza H5N1 tipe D1.1, yang ditularkan melalui burung dan unggas liar. Jenis ini berbeda dengan varian yang beredar pada sapi perah.
Para ilmuwan belum mengetahui apakah virus ini ada hubungannya dengan penyakit serius pada manusia. D1.1 juga menginfeksi seorang remaja sakit parah yang dirawat di rumah sakit di Kanada. Gadis berusia 13 tahun itu berhasil diresusitasi dan pulih, namun penyelidik tidak mengetahui bagaimana dia bisa terpapar.
Infeksi D1.1 juga telah terdeteksi pada peternak unggas di Washington. Kasus-kasus ini tampaknya lebih mudah. Saksikan video “Video: Lampu Kuning WHO tentang Infeksi Flu Burung H5N1” (suc/suc).