Jakarta –
Direktorat Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berhasil menyelamatkan 19 awak kapal MV FELYA yang terdampar di Ujung Kulon bersama Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok. Pantai, Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Wilayah Labuan, Provinsi Panten.
Direktur PLP Pangkalan Kelas I Tanjung Priok Triono menjelaskan, MV FELYA merupakan kapal kargo milik PT. Anugra Makhmur Sejahtera 6.306 GT dan IMO no. 06.51.46 S/105.30.23 Gustaf Sumolong posisi E mengalami kerusakan pada propeller dan engine seal saat dalam perjalanan dari Dumai menuju Tersus Seman Mera Puti, Bayah, Lebak, Banten pukul 8506000.
Kerusakan ini menyebabkan kapal bocor dan kehilangan kendali saat cuaca buruk, mengakibatkan kapal terdampar dan kandas di perairan dangkal. Menanggapi laporan tersebut, tim SAR dari PLP Kelas I Pangkalan Tanjong Priok bergegas ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan.
“Proses evakuasi sempat terhambat akibat kondisi cuaca buruk dan buruk disertai air pasang. Namun berkat kesigapan Tim SAR Pangkalan PLP Tanjung Priok dan dukungan Tim Kapal Patroli Pangkalan PLP Tanjung Priok, Kantor UPP Kelas III Labuan dan masyarakat sekitar, seluruh awak kapal berhasil dievakuasi. “Kami aman, hadir dan sudah dibawa ke lokasi aman,” kata Triono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/12/2024).
Lebih lanjut Triono menjelaskan, saat tim tiba di lokasi, kondisi para pekerja dalam kondisi lemas karena kekurangan makanan dan hanya mengenakan pakaian basah akibat hujan. Kelompok tersebut langsung beraksi dengan memberikan bantuan berupa makanan, minuman, dan pakaian darurat berupa seragam KPLP.
Selain memberikan bantuan darurat, nakhoda kapal MV FELYA menyiapkan laporan kecelakaan kapal (LKK) dan berkoordinasi dengan UPP Labuan untuk operasi penanganan lebih lanjut. Karena kondisi fisik rombongan dan sulitnya jalan, rombongan dan kru memutuskan untuk bermalam di Kampong Sekok, Desa Rankapinong.
“Keesokan harinya, tim kami melanjutkan perjalanan bersama awak kapal menuju kapal patroli yang telah menunggu di Bojonegara, Banten. Dalam proses ini, kami terus berkomunikasi dengan instansi terkait untuk memastikan keamanan dan ketertiban evakuasi,” tambah Triono.
Alhamdulillah, seluruh awak kapal berhasil diselamatkan dengan selamat dan mendapat perawatan awal yang memadai. Operasi ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam menjaga keselamatan perairan Indonesia, kata dia.
Selain kerusakan pada baling-baling dan segel mesin, hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kapal tersebut kandas di pantai utama dan tim saat ini sedang melakukan pengujian lebih lanjut untuk menentukan tindakan penyelamatan kapal tersebut.
Pagi ini, Sabtu 7 Desember 2024 pukul 07.30 WIB, awak kapal patroli KN.Trisula-P.111 di Bhojonegara Bandon sedang dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. (kg)