Semarang –
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan pengambilan sampel kepiting di Jepara, Jawa Tengah. Komitmen tersebut diwujudkan dalam dialog dengan pelaku industri hilir perikanan dan kelautan di kantor PT Tilapia Nusantara Jaya di Semarang.
Menteri KP Shakti Vahu Trengono mengatakan, pihaknya akan membuat model budidaya kepiting di Jepara. Saat ini kepiting terbanyak diperoleh dari perikanan laut.
“Yang kita modelkan permintaan pertama dari Jepara (pelaku industri) adalah tentang kepiting. Selama ini kepiting masih ditangkap dari laut,” kata Trenggono, Sabtu (28/12/2024).
Saat ini, kata Trenggono, pemerintah telah berhasil membangun tempat pembenihan kepiting. Melalui pemodelan ini, kepiting muda tumbuh besar dan mampu.
“Kita bisa buat hatchery, lalu kita bisa ciptakan anak ayam yang bisa kita pelihara. Artinya bisa lestari, bisa lestari. Jadi kita bangun itu, lalu kita bangun dalam skala tertentu. di Jepara. Buat sampelnya,” ujarnya.
Melalui model ini, pemerintah akan mendorong para penangkap kepiting untuk menjadi petani, kata Trenggono. “Jika itu bisa dilakukan, kita bisa mengubah seluruh kepiting menjadi petani,” tutupnya.
Pada kesempatan ini Direktur Jenderal Badan Air T.B. Heru Rahayu mengaku berhasil beternak kepiting melalui modeling di Taklar, Sulawesi Selatan. Inovasi yang diadopsi disebut divisi tersendiri dengan rencana pengelolaan satu lawan satu.
“Secara sederhana pengurusnya sama saja. Kenapa? Dia kanibal, makanya kita lakukan anukan (pemisahan),” jelasnya.
T.B. mengatakan budidaya kepiting bisa dilakukan dengan baik dengan teknologi ini. Dalam hal ini, kematian kepiting, penyakit dan laju pertumbuhannya dapat dikendalikan dengan baik. Ia mengatakan model ini juga bisa segera diterapkan di Jeypara.
“Jepara juga hub kita, di mana memang ada pengembangan rajungan, tapi sebenarnya perbedaannya kecil. Tapi kalau di Jepara pangsa pasarnya lebih tinggi ya kita dorong. Begitulah adanya,” tutupnya. (gambar/gambar)