Mengeluh –
Sebuah bus wisata di Klaten mengalami kecelakaan maut. Bus tersebut terbakar sangat parah hingga terbakar seluruhnya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Bus wisata tersebut diketahui membawa pulang rombongan wisatawan asal Candi, Sleman, DIY usai menempuh perjalanan dari Masjid Syekh Zayed, Solo.
Di tengah perjalanan, bus wisata tersebut terbakar di pinggir jalan Jogja-Solo, Pakis, Delanggu, Klaten, Minggu sore (22/12).
Bus terbakar pada pukul 18.30 WIB. Dua unit mobil pemadam kebakaran dari Satpol PP Klaten ikut memadamkan bus tersebut. Usai melawan si jago merah, pemadaman bus berakhir pada pukul 19.30 WIB.
Kepala Pos Lalu Lintas 03 Delanggu Iptu Apin Aryadi mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Seluruh penumpang dan awak bus berhasil diselamatkan sebelum kebakaran terjadi.
“Penumpangnya sekitar 34 orang, semuanya selamat, termasuk sopir dan pembantunya. Rombongan wisatawan religi dari Masjid Zayed Solo kembali ke rumahnya di Candi, Sleman,” kata Apin kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (22/12). ) mengingat kronologinya. dari kejadian tersebut
Soal kronologisnya, Apin menyebut bus tersebut berangkat dari Solo dengan tujuan Jogja. Bus berhenti di perempatan Pakis Delanggu karena lampu lalu lintas menyala merah.
“Setelah (lampu lalu lintas) menyala hijau, bus melaju tiba-tiba bermasalah. Pengendara kemudian mengalihkan kendaraan dari kanan ke kiri. (Penyebab kebakaran) kemungkinan korsleting listrik sementara,” kata Apin di Pengakuan sopir bus wisata
Bus wisata tersebut dikendarai Fermansah (28). Menurut pengemudi, kebakaran terjadi secara tiba-tiba.
Bus bergeser ke samping, penumpang langsung turun. Tidak ada (tidak ada penumpang atau awak bus yang terluka), kata Fermansah (28) di lokasi kejadian, Minggu (22/12) malam.
Fermansah mengaku panik saat menemukan asap dan api di dalam bus. Namun dia sadar harus segera mengevakuasi penumpangnya.
“Iya harusnya panik. Ya, langkah pertama penumpangnya harus keluar, semua penumpangnya adalah remaja putri,” kata Fermansah.
“Menjaga mesin tetap hidup, itu yang disebut mode pengoperasian mesin,” imbuhnya pada keterangan saksi mata.
Seorang saksi, Joko Supriyadi (49), mengatakan, bus tersebut melaju pelan setelah berhenti di perempatan Pakis karena lampu lalu lintas menyala merah.
“Mesinnya gigi tiga tinggi, kalau mati pun tidak bisa. Ada kebakaran di sini (tepi jalan), (api) dari bawah mesin,” kata Joko kepada ANBALI NEWSJateng. di tempat.
Sebelum terjadi kebakaran, seluruh penumpang bus langsung turun dengan selamat. Joko kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran Klaten.
“Saya sempat memadamkannya dengan alat pemadam kebakaran, tapi tidak bisa. Saya mendengar tiga kali ledakan dari ban. Lalu saya lapor ke petugas pemadam kebakaran,” kata Joko.
Sebelum adanya proses pemanasan bus, lalu lintas di Tol Jogja-Solo pada awalnya dirancang untuk mengalihkan kendaraan Solo ke arah berlawanan yang terbagi menjadi dua (contraflow).
Usai pemadaman listrik, Satuan Lalu Lintas Polres Klaten mengevakuasi bus yang mengalami kecelakaan dengan menggunakan traktor ke Pos 03 Delanggu. Selanjutnya, arus lalu lintas di ruas Delanggu Tol Jogja-Solo kembali normal.
——-
Artikel ini muncul di ANBALI NEWSJateng. Saksikan video “Video: ANBALI NEWS Kecelakaan Bus di Bali Hingga Mobil di Kota Batu, 4 Orang Meninggal” (wsw/wsw)