KKP Segel Pagar Misterius 30,16 Km di Laut Tangerang!

Jakarta-

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) telah meninjau pagar misterius sepanjang 30,16 km di Laut Tangerang. Pemasangan pagar tersebut diketahui terbentang dari Desa Muncung hingga Desa Paku Haji.

Pantauan ANBALI NEWS di lokasi, Kamis (1/9/2025), Direktur Jenderal PSDKP Pung Nugroho Saksono tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 WIB. Pung melakukan pemeriksaan menggunakan kapal pengintai Hiu Biru 03 bersama polisi khusus (Polsus) PSDKP.

Petugas PSDKP terlihat berdiri di pembatas laut dengan spanduk larangan berwarna merah. Penghentian kegiatan anggar tertulis di spanduk tersebut.

“Menghentikan kegiatan pagar laut tanpa izin,” demikian bunyi larangan di spanduk tersebut.

Sekilas, pagar tersebut terbuat dari bambu dan tingginya sekitar 6 meter. Di atasnya ditutupi kain hitam.

Terlihat lumut hijau menutupi area di bawah pagar bambu. Ini tandanya pagar tersebut sudah lama dipasang. Berdasarkan informasi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti, pemasangan pagar tersebut dilakukan sejak Agustus 2024. Bahkan, saat tim tiba di lokasi, pagar tersebut sudah terpasang sejauh mungkin. 7km.

“Saat mendapat informasi tentang anggaran maritim, kebetulan informasi pertama itu kami terima dari Ketua HNSI Ranting Mauk,” kata Eli dalam diskusi publik di kantor KKP, gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Selasa (7/1) lalu.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono mengutus Direktorat Jenderal (Dirgen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) untuk meninjau langsung situasi di lokasi terumbu karang yang berada di laut tersebut. Tegasnya, dia akan memberikan teguran kepada pelanggar jika terbukti tidak mendapat izin.

“Kami sudah mengutus Dirjen PSDKP untuk melihat situasi di lapangan apakah ada izin KKPRL atau tidak. Kalau tidak ada izin, maka kami akan memperingatkan mereka yang melakukannya. Trenggono menjelaskan kepada wartawan di acara tersebut untuk melihat restorasi kolam di masa depan. (tidak aktif) di Karawang, Kamis (9/1). (acd/acd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top