Jakarta –
Menteri Kesehatan Budi Gnadi Sadikin mengomentari peluncuran program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, kekurangan program ini merupakan hal yang wajar mengingat program MBG baru saja diluncurkan.
Seiring berjalannya waktu, Menteri Kesehatan Budi mengatakan program tersebut akan terus dievaluasi agar lebih baik.
“Saya 100% mendukung makanan bergizi gratis, meski hanya sedikit. Nama itu pertama kali diumumkan di Jakarta Selatan, Kamis (1 September 2025).
Menkes Budi juga memuji kinerja lembaga dan kementerian lain atas kontribusinya dalam mengatasi tantangan terkait kesehatan. Diantaranya adalah masalah gizi yang baik, polusi udara dan kebersihan.
Ia mengatakan, Badan Gizi Nasional yang melaksanakan program MBG turut berkontribusi dalam perbaikan gizi melalui perbaikan gizi masyarakat Indonesia. Secara terpisah, langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mengurangi polusi akan meningkatkan kualitas udara dan memitigasi bahaya kesehatan masyarakat.
“Contohnya saya akan lebih senang kalau Menteri Pekerjaan Umum (PU) punya lingkungan yang bersih dan higienis. “Akan ada lebih sedikit infeksi dan lebih sedikit kuman,” katanya.
“Saya kira jika ketiga isu ini di luar kesehatan kita dukung, maka isu-isu hilir kesehatan akan berkurang,” tegas Menkes Budi.
Program MBG andalan Prabowo Subianto pertama kali diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025. Sejak diluncurkan, pro dan kontra terhadap program tersebut bermunculan di kalangan masyarakat yang masih merasa belum dilaksanakan secara maksimal.
Kelebihan dan kekurangannya antara lain waktu pemberian makanan kepada anak, menu makan yang ditawarkan, dan kualitas gizi. Video “Catatan Ahli Gizi Tonton Videonya Gratis. Makan Bergizi: Jangan Rekomendasikan Gorengan” (avk/kna)