Jakarta –
Darah saat buang air besar (BAB) dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker. Hanya saja tidak banyak orang yang mengetahui gejala tersebut dan mengabaikannya.
Seorang dokter di departemen onkologi di University of North Carolina di Chapel Hill School of Medicine mengatakan, pendarahan atau hematochezia merupakan gejala umum pada banyak pasien kanker. Hal ini terutama berlaku untuk pasien kanker muda.
Namun pendarahan dubur bukanlah tanda kanker. Terkadang, darah pada tinja bisa disebabkan oleh wasir, tinja yang keras, atau penyebab lainnya.
Lantas, bagaimana cara membedakan BAB berdarah, gejala kanker, dan wasir?
“Pada dasarnya, hematochezia terjadi ketika seseorang mengalami pendarahan dari usus,” kata ahli gastroenterologi Felice Schnoll-Sussman, MD, kepada HEALTH.
Darah kanker mungkin ada di tinja. Warnanya berbeda-beda, bisa merah atau hitam. Darah merah cerah pada tinja sering kali menandakan adanya abses rektum atau perut, yang mungkin merupakan tanda kanker usus besar atau rektal.
Sederhananya, penderita wasir mengalami gejala yang datang silih berganti dari penyakitnya, sedangkan pendarahan dari anus akibat kanker lebih sering atau sering terjadi dan seringkali disertai rasa nyeri.
Sebenarnya terjadinya perdarahan yang berhubungan dengan kanker bisa sangat bervariasi, tergantung dari lokasi kanker itu sendiri di dalam tubuh.
“Jika kanker berada di sisi kiri usus besar, artinya dekat anus, darahnya biasanya berupa darah merah bercampur tinja yang encer,” kata Jatin Roper, MD, asisten profesor kedokteran di departemen nutrisi Duke University. Fakultas Kedokteran, katanya kepada WebMD.
Namun jika darah keluar dari kelenjar usus buntu di sisi lain usus, katanya, maka akan dicerna dengan cara yang berbeda, tambahnya.
Tergantung pada seberapa jauh darah mengalir dari usus besar, warnanya bisa melena (tinja berwarna hitam), atau kuning.
Orang dengan pendarahan dubur yang berhubungan dengan kanker usus besar mungkin memiliki gejala seperti sakit perut, perubahan nafsu makan, atau kelelahan. Pendarahan akibat kanker terjadi terus menerus, tidak hilang dengan satu atau dua kali pengobatan.
“Setelah mengobati wasir selama satu atau dua bulan, atau lebih, jika gejala pasien tidak membaik, itu merupakan tanda bahaya yang nyata,” kata Roper. Saksikan video “Video: BKKBN Lihat Anak-anak Gagap Saat MBG di Ciracas” (kna/kna)