Jakarta –
Tes penerbangan oksigen rendah diumumkan. Pasalnya, teknisi lupa menyalakan saklar pengatur tekanan udara di dalam kabin.
Melansir CNN, laporan resmi pada Sabtu (30/11/2024) lalu menyebutkan 193 orang yang berada dalam penerbangan Tui Airways dari Bandara Manchester di Inggris menuju Kos di Yunani berisiko kekurangan oksigen. Pada 17 Oktober 2023, peringatan ketinggian kabin diaktifkan pada Boeing 737-8K5 saat lepas landas dari Lincolnshire, Inggris timur.
Pesawat kembali ke Manchester dan tidak ada korban luka. Namun laporan Cabang Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) mengatakan penumpang di pesawat mungkin berisiko mengalami rendahnya kadar oksigen selama kecelakaan.
Penyelidikan menemukan bahwa saklar yang dikenal sebagai “saklar pembersih udara” yang mengatur tekanan udara di dalam pesawat telah dimatikan saat sistem pendingin udara sedang diservis sebelum lepas landas. Awak penerbangan tidak mendeteksi adanya kesalahan dalam tindakan keselamatan sebelum penerbangan.
Salah satu teknisi perawatan mengatakan, setelah dilakukan pengecekan sistem AC pesawat, saklar kembali ke posisi semula. Teknisi lain tidak menyadari saklarnya dalam posisi mati.
Kelalaian ini tidak ditemukan oleh pilot pada saat pemeriksaan pra lepas landas maupun pasca lepas landas.
Segera setelah kesalahan terjadi, pilot menyalakan kembali saklar. Namun, awak pesawat gagal mengambil tindakan lain, seperti memakai masker oksigen, seperti yang disyaratkan oleh Quick Response Manual (QRH), menurut peringatan tersebut.
Namun, tindakan ini tidak cukup.
“Namun, penggunaan masker oksigen sebagai tindakan darurat akan segera melindungi kedua pilot dari risiko kekurangan oksigen, memungkinkan klarifikasi situasi dan mengesampingkan risiko tertinggi,” kata laporan itu.
Setelah saklar dihidupkan kembali, pesawat terus menanjak, namun sinyal peringatan terus berlanjut selama 43 menit. Pada akhirnya, pilot berkonsultasi dengan tim pemeliharaan Tui di Bandara Manchester dan memutuskan untuk kembali ke Manchester.
Ini informasi bagi penumpang, jika pesawat mencapai ketinggian terlalu tinggi atau tekanan kabin turun, bisa terjadi hipoksia serebral akibat kekurangan oksigen ke otak. Bisa juga disebabkan oleh keracunan karbon monoksida atau menghirup terlalu banyak asap dari api. Tonton video “Video: 3 Fakta Menarik Pesawat Terbang yang Jarang Diketahui!” (simbol/simbol)