Jakarta –
Viral postingan seorang netizen di TikTok yang menceritakan bahwa kepala bayinya adalah payang atau payang setelah lahir. Ia mengatakan, kepala anaknya sudah bulat sempurna saat dilahirkan. Namun seiring berjalannya waktu, ditemukan bahwa anak tersebut memiliki tumor di salah satu sisi kepalanya. Ia menduga bayi tersebut sering tidur hanya pada satu sisi.
“Hari pertama aku bertemu adik laki-lakiku, kepalanya bulat sempurna. Tidak ada yang membuatku berpikir dia akan berkepala bulat. Adikku condong ke kiri. Suka, mungkin karena ibu perawat di sebelah kiri,” kata pemilik akun @z***ana*** 5.
“Saat aku tahu kepala adikku sedikit simpatik pada ibuku, aku tidak tahu kenapa karena terfokus pada satu sisi dan ketika adikku sedang tidur, kepalanya miring ke kiri dan ke kanan. Tidak berbalik. “Maaf, kawan,” lanjutnya.
Plagiocephaly juga dikaitkan dengan memiringkan kepala bayi ke satu sisi. Dokter spesialis anak dr Ratih Puspita, SPA mengatakan, memang benar kondisi tersebut bisa disebabkan oleh kebiasaan bayi tidur miring saja.
Kepala datar terjadi ketika ubun-ubun kepala bayi tidak menutup sempurna setelah lahir.
“Betul. Tidur miring terus menerus bisa membuat kepala menjadi keras. Sebab, tulang kepala bayi masih lentur hingga ubun-ubun kepala menutup (sekitar 18 bulan),” kata dr Ratih. Hubungi ANBALI NEWS, Sabtu (11/1/2025).
Kata dr Ratih, kondisi ini sama sekali tidak berbahaya. Biasanya, kepala bayi perlahan akan kembali tumbuh seiring dengan tumbuhnya ubun-ubun.
“Tidak berbahaya dan bersifat reversible karena fleksibilitasnya. Biasanya butuh waktu beberapa bulan (untuk kembali normal),” ujarnya.
Untuk mencegah atau menghilangkan kepala malas pada bayi, orang tua sebaiknya tidak membiarkan bayi tidur hanya pada satu sisi saja. Selain itu, disarankan untuk memperbanyak waktu tengkurap dengan bayi, jangan terlalu banyak tidur.
Bila leher bayi sudah kuat dan bisa mulai duduk tegak, pindahkan bayi ke posisi duduk dibandingkan berbaring. Tonton video “Pengenalan Program MBG Anggaran Rp 10rb, Gaya Gizi” (avk/kna)
