Jakarta –
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melihat adanya tren positif pelaksanaan pengadaan barang/jasa (PBJ) pemerintah sesuai prinsip pengadaan publik melalui penerapan dan penggunaan unsur elektronik.
LKPP mencatat penyediaan barang/jasa melalui katalog elektronik mencapai 3,5 juta produk, termasuk 2,9 juta produk seluler dan 615 ribu program siaran pilihan pada akhir tahun 2024.
Sedangkan dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP 2024), belanja pemerintah tahun anggaran (TA) 2024 mencapai $1.259,2 miliar atau setara 108,41 persen dari seluruh belanja PBJ.
Ketua LKPP Hendrar Prihadi mengatakan, realisasi kontribusi anggaran PBJ terhadap produk dalam negeri (PDN) mencapai Rp595,66 triliun atau 90 persen, dan kontribusi PBJ terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKK) mencapai Rp277,42 triliun atau 41,9 persen. persen.
Seorang kenalan bernama Hendy juga mengatakan, keberhasilan signifikan kontribusi PDN dan UMKK dalam penerapan katalog elektronik mencerminkan keseriusan LKPP bersama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam mendukung kemandirian perekonomian nasional.
Untuk mempertahankan capaian tersebut, Handy menilai perlu adanya transformasi dalam pemerintahan PBJ yang modern dan terintegrasi, salah satunya melalui peluncuran platform Katalog Elektronik Versi 6 (V6) yang diluncurkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada tahun 2018. negara bagian. Istana pada Selasa (12/10/2024).
“Dengan semangat kerja sama semua pihak, pada tahun ini LKPP terus berkomitmen untuk memastikan pengadaan barang/jasa pemerintah dapat berjalan efisien, bertanggung jawab, dan tanpa korupsi. LKPP “terus bergerak maju dengan cepat untuk menciptakan pengadaan yang lebih berkeadilan,” kata Handy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/1/2025).
LKPP sendiri telah menerbitkan Surat Keputusan Ketua LKPP Nomor 9 Tahun 2024. tentang penerapan Katalog Elektronik Nomor 6 yang mewajibkan penggunaan pembelian barang/jasa pada Katalog Elektronik V6. Peraturan ini berlaku mulai 1 Januari 2025. lebih lanjut untuk memastikan seluruh proses e-procurement berjalan lancar, termasuk penyediaan mekanisme pembayaran.
Handy mengatakan peluncuran katalog elektronik V6 tidak hanya membuktikan sinergi kementerian dan lembaga dalam transformasi digital PBJ, tetapi juga memperkenalkan inovasi untuk memudahkan pelaku UMKK dalam proses pembayaran.
Platform ini dirancang untuk terintegrasi dengan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Badan (SAKTI) milik Kementerian Keuangan dan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Republik Indonesia (SIPD RI) milik Kementerian Dalam Negeri. Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri melalui Komisioner Jenderal (Ditjen) Pembangunan Keuangan Daerah (Keuda) mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) mempercepat pelaksanaan PBJ melalui Program Elektronik Nomor 6.
CEO Harian (Plh) (Dirjen) Bina Keuda, Horace Maurits Panjaitan mengatakan, hal ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan penggunaan produk lokal serta produk mikro, usaha kecil, dan koperasi.
“Tidak hanya terintegrasi dengan SIPD RI, katalog elektronik V6 juga mencakup e-audit. Fitur ini dirancang untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas melalui pengawasan dan pemantauan secara real-time, serta mempercepat proses pengadaan. Barang/jasa pemerintah,” jelas Mauritz.
Pada saat yang sama, Kementerian Keuangan juga mendukung penuh transformasi digital PBJ melalui interkoneksi Katalog Elektronik v6 dengan aplikasi SAKTI di Ekosistem Pembayaran Pemerintah (KPBU).
Ekosistem pembayaran ini mendukung kebijakan pemerintah mengenai sistem pembayaran elektronik. SAKTI juga mengatur pembuatan laporan keuangan perusahaan sebagai bentuk pelaporan penggunaan anggaran.
Hal ini menunjukkan bahwa proses PBJ telah selesai, bersifat digital dan dapat diakses dari perangkat kapanpun dan dimanapun. Sejalan dengan komitmen digital tersebut, Telkom sebagai mitra pemerintah juga memberikan dukungan penuh dalam pengembangan platform pengadaan publik nasional bersama LKPP.
E-Katalog V.6 diharapkan dapat memberikan proses PBJ pemerintah yang lebih efisien, transparan dan akuntabel. Dengan langkah tersebut, Telkom berkomitmen untuk terus memberikan solusi teknologi yang mendukung kemajuan pasokan nasional. (yyyy/yyyy)