Jakarta –
Dulu, selebriti Zeda Salim angkat bicara soal kondisi Ammar Zoni dan mendukungnya dengan menjenguknya di penjara. Namun Zeda Salim kini mengaku kecewa dengan sikap Ammar Zoni.
“Saya melakukan semua yang saya bisa, saya melindunginya dari banyak orang yang menghinanya, menghinanya tanpa meminta apa pun. Meski saya yang dituduh, pekerja sosiallah yang harus disalahkan, bukan saya. Aku tidak peduli,” Zeda. Hal itu diungkapkan Salim saat memerankan Rumpi: No Secret, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2025).
Presenter kelahiran 11 Mei 1987 itu mengaku Ammar Zoni berubah karena permintaannya tidak diterima. Namun, aplikasinya. Hal itu dinilai sensitif dan tidak bisa dilakukan Zeda Salim.
“Ada yang dia minta dan maaf aku tidak bisa mengatakannya karena itu rahasia, sensitif, ada sesuatu yang dia minta dan aku tidak bisa memberikannya. Aku merasa sudah melakukan apa.. .titik di mana orang-orang mengkritik saya secara mental karena saya membela seseorang. Ammare Zoni, jaga harga dirinya di depan publik, katanya.
Maksud saya, saya tegaskan ke banyak orang, saya tidak butuh bansos. Buat apa bansos buat orang yang dipenjara, sambung Zeda Salim.
Kekecewaan memenuhi emosi Zeda Salim. Mantan penyiar infotainment itu merasa apa yang dilakukannya masih dianggap kurang memadai oleh Ammar Zoni.
“Aku melakukan itu untukmu masyaallah. Aku melakukannya untuk melindunginya, untuk meninggikan harkat dan martabatnya, itu saja tidak cukup baginya. Aku minta maaf padanya, sejak saat itu sikapnya mulai berubah, aku berusaha menghindarinya. Aku merasa baikan , apa? dia butuh dan ingin “Itu bukan sesuatu yang saya tawarkan, ternyata ada yang lain, saya memutuskan untuk menghindarinya,” katanya.
Zeda Salim menegaskan, dirinya sama sekali tak bersedia menuruti permintaan Ammar Zoni. Sejak saat itu, sikap Ammar Zoni terhadapnya berubah.
“Permintaannya melebihi kemampuan saya. Sikapnya berubah, dari hangat, baik hati dan selalu berkomunikasi, menjadi sedikit menghindarinya,” kata Zeda Salim. Simak “Video: Pengacara Sebut Akun Instagram Ammar Zoni Dijual” (pus/wes)