Gejala Kanker Usus Besar, Penyakit yang Diidap Pelawak Qomar sebelum Meninggal

Jakarta –

Komedian kawakan Nurul Komar meninggal dunia. Kabar tersebut dibenarkan Zarwo Kwat Sebelum meninggal, kondisi Komar semakin memburuk dan harus dirawat di rumah sakit pada 23 Desember 2023.

Dalam pesan singkatnya, Rabu (8/1/2025), Jaro Quatt berkata, “Iya, bagus (meninggalnya Komar) siang ini.”

Pihak keluarga menuliskan kondisi Komar yang kembali mengidap kanker usus besar. Akhir tahun 2023 kanker akan muncul kembali atau disebutkan kembali

Kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang usus besar (kolon) atau rektum. Kanker ini merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Kanker ini dapat menyebabkan kerusakan serius dan kematian

Risiko kanker kolorektal meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan kasus menyerang orang yang berusia di atas 50 tahun

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker usus besar adalah penyebab kematian akibat kanker kedua di seluruh dunia. Pada tahun 2020, lebih dari 1,9 juta kasus kanker kolorektal dan lebih dari 930.000 kematian akibat kanker kolorektal diperkirakan terjadi di seluruh dunia.

Variasi geografis yang besar dalam kejadian dan kematian diamati di Eropa, Australia dan Selandia Baru memiliki tingkat kejadian tertinggi dan Eropa Timur memiliki tingkat kematian tertinggi.

Pada tahun 2040, beban kanker kolorektal akan meningkat menjadi 3,2 juta kasus baru per tahun (peningkatan sebesar 63 persen) dan 1,6 juta kematian per tahun (peningkatan sebesar 73 persen).

Pada stadium awal kanker kolorektal tidak ada gejala Pemeriksaan rutin penting untuk mendeteksi penyakit sejak dini dan memulai pengobatan

Gejala umumnya antara lain: perubahan kebiasaan buang air besar seperti diare, sembelit, atau adanya darah pada tinja (pendarahan dubur), merah terang atau tua, serta kram perut, nyeri, atau kembung yang tidak kunjung hilang. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan yang terjadi secara tiba-tiba dan pendarahan terus-menerus menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan pucat meskipun anemia defisiensi besi cukup istirahat.

Perubahan gaya hidup dan pemeriksaan rutin dapat membantu mencegah kanker kolorektal, antara lain: mengonsumsi makanan sehat yang kaya buah dan sayur, menghindari rokok, menjaga gaya hidup aktif, dan mengurangi paparan faktor risiko lingkungan.

Skrining rutin kanker kolorektal (pencegahan sekunder) merupakan cara terbaik untuk mendeteksi penyakit sejak dini. Saksikan video “BPJS Sediakan Layanan Kesehatan di Indonesia” (suc/kna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top