Jakarta —
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafida, merilis pesan Presiden Prabowo Subianto kepada anak buahnya yang resmi menjabat hari ini, termasuk para pejabat Eselon I dan II Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Sebagai informasi, Meutya melakukan reorganisasi jabatan Dirjen menyusul perubahan nomenklatur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Kami percaya instruksi Presiden Prabowo Subianto kepada Kabinet untuk membentuk pemerintahan yang bersih, menghindari inefisiensi, manipulasi dan konspirasi,” kata Meutya dalam pidato pasca pelantikan di kantor Kementerian Komunikasi dan Teknologi, di Jakarta, Senin. 13/1/2025).
Dia mengatakan, para pejabat Eselon I dan II Komdigi bisa bertindak tegas dan bijaksana dalam menjalankan laporan Presiden, termasuk menghindari kasus pemborosan.
“Setiap rupiah uang rakyat harus kita pergunakan secara efisien dan semaksimal mungkin untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Meutja mengingatkan anak buahnya akan perjanjian integritas yang ditandatangani dalam penyelenggaraan game online, yang harus ditunjukkan secara konkrit dan tegas. FYI, Komdigi sempat menjadi sorotan akhir tahun lalu karena memiliki petugas yang melindungi situs judi online yang seharusnya diblokir.
“Menjaga integritas dan juga pemberantasan perjudian online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital. Ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Meutya menambahkan, prioritas utama Kementerian Komunikasi dan Digital adalah transformasi digital yang penting bagi seluruh negara Indonesia.
“Hal ini ditandai dengan pergantian nama resmi yaitu ratifikasi CSTO yang baru dengan struktur yang baru. , tapi kami mengingatnya dengan sangat baik. Pesan Presiden tidak perlu ada upacara, makanya kita sepakat dengan kedua wakil menteri tidak perlu ada acara khusus untuk menampilkan logo kita,” tutupnya.
Simak “Video: Meutya Hafid Akui Gugup Saat Diminta Prabowo Ditiadakan Judola” (agt/fyk)