Jakarta –
Komentar pengguna tentang lowongan pekerjaan untuk posisi layanan pelanggan di sebuah perusahaan menjadi perbincangan di saluran media sosial X alih-alih diarahkan ke posisi sebagai administrator game online.
Ketua Umum Ikatan Sumber Daya Manusia Profesi Indonesia (ISPI) Ivan Taufiza mengatakan situasi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi para pencari kerja yang tidak menyadari risiko yang mungkin mereka hadapi di masa depan. Maka Ivan menciptakan portal kerja. Berbagai pihak, termasuk pencari kerja dan pemerintah, menyoroti beberapa poin yang perlu menjadi fokus.
Bagi para kandidat, Ivan menyoroti pentingnya memeriksa lowongan pekerjaan yang tersedia di berbagai portal pekerjaan online.
“Kami selalu menghimbau kepada seluruh pencari kerja untuk selalu melakukan pengecekan secara detail dan menyeluruh terhadap reputasi perusahaan dan kejelasan lowongan kerja yang ditawarkan,” kata Ivan saat dihubungi ANBALI NEWS, Minggu (12/1/2024).
Pada saat yang sama, Ivan mengatakan dirinya bertanggung jawab untuk memastikan lowongan kerja yang diposting di portal kerja itu sah dan tidak palsu.
“Jika kandidat menemukan lowongan pekerjaan yang tidak pantas, mereka harus melaporkan lowongan pekerjaan yang mencurigakan tersebut ke platform portal kerja yang sesuai,” katanya.
Audi Lumbantoruan, penasihat senior di Stanford Graduate School of Business dan presiden HRBTI Association, juga mengecam keras praktik penipuan terhadap kandidat potensial. Sebab, hal ini terkait dengan pelanggaran hukum.
“Ini memalukan dan melanggar hukum,” ujarnya kepada ANBALI NEWS.
Audi telah memperingatkan para pencari kerja untuk lebih cerdas dan berhati-hati saat melamar pekerjaan. Dalam hal ini memberikan informasi mengenai indikasi palsu mengenai tawaran pekerjaan; Biasanya alamat yang diberikan mencurigakan dan informasi bisnis atau informasi manajemen perusahaan tidak lengkap.
“Cara paling mudah tinggal cari nama perusahaannya di internet. Apakah ada informasi jenis perusahaan dan manajemennya,” ujarnya.
Bagi penyedia layanan ketenagakerjaan, Audi telah meminta perusahaan segera mengambil tindakan dengan menghubungi perusahaan terkait postingan lowongan tersebut.
Kemudian, setiap portal pekerjaan harus diperiksa secara acak oleh pihak yang berwenang dan perjanjian bisnis yang sah harus ditandatangani.
“Kita harus mengambil tindakan tegas untuk mencegah penipuan di masa depan. Termasuk pemeriksaan latar belakang perusahaan yang memiliki lowongan,” ujarnya.
(acd/acd)