Batavia –
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang dipimpin oleh Anindya Bakrie Anggota Forum Luar Biasa (ALB) pra Rapimnas Kadin 2024. Hal ini dilatarbelakangi oleh konsolidasi seluruh kegiatan untuk mendukung pencapaian tersebut. pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, digelarnya acara tersebut tidak hanya membahas pertumbuhan ekonomi 8 persen, tapi juga menurunkan angka kemiskinan hingga 0 persen di depan mata.
“Hal ini tidak mungkin tercapai, misalnya jika kita tidak menyelesaikan permasalahan ini secara bersama-sama,” kata Anindya, di Hotel Mulia Batavia, Sabtu (30/11). /2024).
Anindya mengatakan, program ini merupakan upaya Kadin dalam menyelesaikan permasalahan. Sebab, menurutnya, situasi dunia usaha sedang kurang baik, karena tantangan yang semakin berbeda.
“Saya tidak mengatakan bahwa dunia bisnis baik-baik saja, penuh tantangan. Tapi kita adalah wirausahawan, wirausahawan, kita harus percaya bahwa apa yang kita lihat di hadapan kita adalah gelas yang setengah penuh, bukan setengah kosong.” katanya
Selain itu, Anindya juga mengatakan telah mengunjungi Gubernur Kabupaten Prabowo Subianto di beberapa kabupaten. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya menyelesaikan dua permasalahan utama di Indonesia, antara lain pengentasan kemiskinan dan penghapusan kelaparan.
“Kalau hal ini dibicarakan di pasar internasional, ada hal baru menurut saya yang menunjukkan keseriusan tersebut. Namun lebih dari apa yang dilakukan untuk menarik investasi asing, pembangunan Indonesia dengan industri transformatif harus ditingkatkan”, Ini adalah cara untuk mencapainya. Kemiskinan 0%, pertumbuhan 8%, katanya.
Ia mencatat, ada beberapa program pemerintah yang bisa dimanfaatkan pengusaha untuk berpartisipasi di masa depan. Pertama, saya memiliki rencana makan yang kuat. Menurutnya, perkembangan tersebut membentuk bentuk industri di bidang pangan dan pertanian.
Anindya mengatakan, jumlah telur yang dibutuhkan untuk program tersebut sekitar 80 juta butir per hari, termasuk 8 juta butir ayam per hari. Belum lagi kebutuhan pengelolaan di bidang lain, serta lingkungan pengembangan yang luas, membuat program ini sangat nyaman.
“Penting sekali ke depan. Kalau tidak salah diberikan Rp75 triliun, mulai tahun ini akan lebih.
Program kedua menghilangkan utang bagi UMKM dengan total sekitar 6 juta rekening. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada UMKM yang bermasalah di sektor keuangan sehingga usahanya dapat berkelanjutan. Seiring berjalannya waktu, bagaimana UMKM bisa menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia?
“Pendistribusian ini perlu kita lakukan dengan baik dan juga mempunyai nilai tambah atau multiplier yang besar,” ujarnya.
Terakhir, programnya 3 juta unit per tahun. Untuk pembangunan 2 juta rumah di pedesaan, Pemerintah mewanti-wanti agar tidak masuknya kontraktor besar, sehingga peluang kontraktor daerah semakin terbuka.
“Jadi perlu menjangkau pengusaha-pengusaha daerah dan pemula yang juga akan menjadi hebat. Di sini juga disebutkan bahwa setiap proyek rumah dilekatkan seratus tender. Jadi teman-teman ALB (Kadin) dan juga daerah, jangan kehilangan kesempatan ini” katanya. /fdl)