Jakarta –
Ade Andriani, istri aktor Sandy Perumana, angkat bicara soal kejadian tragis yang merenggut nyawa suaminya. Sandy Perumana tewas ditikam oleh salah satu tetangganya.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (1 Desember 2025) di Kecamatan Cibalsa, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mendengar keterangan warga sekitar, Ade mengetahui ada dugaan tetangganya melakukan hal tersebut.
“Ada tetangga yang datang lihat lalu telpon polisi. Lalu saya dengar warga lain telpon polisi dan kasih keterangan, jadi saya dengar. Katanya ada adu mulut. Saya tidak tahu apa dalilnya,” Ade Andriani ucapnya saat ditemui di kediamannya, Senin (13 Januari 2025).
Ade pun teringat kejadian beberapa minggu lalu. Saat itu, terduga pembunuh kedapatan sedang menebang pohon dalam keadaan emosi. Saat itu, Ade mengaku merasa sangat takut dengan apa yang dilakukan tetangganya.
Saat saya berpapasan dengannya, dia berkata, ‘Tas,’ dan dia sedang memangkas pohon. Saya berkata, ‘Orang ini adalah Bagaimana jika saya memperlambat dan menabrak orang yang lewat? “Bagaimana kalau saya dan anak saya tertimpa?”“Dia hanya melongo,” kata istri Sandy Permana.
Saat itu, Ade berpesan kepada para terduga pelaku untuk berhati-hati demi keselamatan masyarakat. Ia menduga para tetangga mulai tidak menyukai Sandy Permana setelah terjadi pertengkaran di pertemuan masyarakat. Terduga pelaku tidak suka jika dikatakan banyak orang yang minum minuman keras.
“Iya begitu. Dia masuk saat rapat dan sedang membicarakan apa masalahnya, masalah minumnya. Dia berisik, ngomong apa, dia teriak-teriak, suamiku dengar suaranya, kenapa dia bilang begitu? dia “Kalau suamiku tidak suka ya, karena tetangga.” kata Ade.
Hingga saat ini polisi masih mengejar pelakunya. Menurut polisi, mereka sedang menyelidiki motif dugaan penikaman tersebut.
Berdasarkan informasi, setelah kejadian tersebut dia melarikan diri akibat adu mulut, menghilang dan hingga saat ini belum ditemukan, kata istri Sandy Perumana.
Minggu (1 Desember 2025), pagi hari Ade ricuh. Sandy Perumana pingsan dan salah satu saudara laki-lakinya membangunkannya untuk dibawa ke rumah sakit.
Saat saya tanya kenapa darahnya banyak, dia bilang bawa saya ke rumah sakit, kata Ade.
Saat Ade sampai di rumah sakit, ia menemukan suaminya tergeletak di tanah berlumuran darah. Sandy tewas dalam pelukan Ade dalam perjalanan menuju RSUD Chiryongsi.
Lalu aku ke rumah sakit dan melihat suamiku terbaring di rumah sakit dengan pendarahan. Dia baik-baik saja..Aku kuat, jawabnya..Aku bertanya, “Kenapa ini? Siapa yang melakukan ini? Tapi dia menjawab” dengan susah payah,” katanya.
“Beberapa menit kemudian, dia (Sandy) mendengkur seperti itu sebanyak tiga kali dan langsung tertidur. Hingga RSUD Kota Ciling menyatakan ia meninggal dunia. Setelah sampai di RS setempat, jenazah dibawa ke rumah duka,” kata Ade.
Tonton video “Video polisi mengungkap penikaman Sandy Perumana” (pus/wes)