Parah! Orang Ini Palsukan Kematian dan Tipu Bibinya Rp 1,4 Miliar

Jakarta –

Dione-Edna Lynn Lilian, tersangka kasus penipuan di Singapura, divonis 20 bulan penjara. Seorang wanita berusia 39 tahun menipu bibinya dengan berjanji menerima uang dari warisan keluarga, kerugiannya diperkirakan mencapai 1,4 miliar rubel.

Melansir The Strait Times, Sabtu (18/10/2024), ia divonis Rabu lalu karena menipu bibinya dengan berpura-pura menjadi pengacara. Dia melanggar Undang-Undang Advokat Singapura.

Awalnya, Lin berpura-pura menjadi ayahnya yang merupakan saudara ipar bibinya dan menghubungi korban pada Januari 2019. Lynn, yang mengaku sebagai ayahnya, mengaku sudah meninggal.

Dia kemudian berpura-pura menjadi pengacara bernama “Daslin Ang”, lalu menghubungi bibinya dan berbohong bahwa Lynn telah meninggalkan sejumlah uang sebagai warisan. Menyamar sebagai pengacara, Lin memberi tahu bibinya bahwa dia harus membayar biaya untuk menerima uang warisan

Asisten Jaksa Penuntut Umum Eugene Pua mengatakan, bibinya awalnya menolak mentransfer uang tersebut karena tidak ingin menyimpan uang tersebut di rekening bank yang tidak dikenal. Lynn kemudian memberi tahu bibinya bahwa dia dapat mentransfer uang tersebut ke rekening ayah Lynn.

“Korban menyetujuinya karena terdakwa menipunya agar percaya bahwa (ayahnya) juga salah satu penerima wasiat terdakwa dan akan memimpin dalam memfasilitasi pembagian warisan,” kata Pua, seperti dikutip dari The Straits. Kali. . .

Korban mengaku tidak mengetahui Lynn menguasai rekening bank ayahnya sehingga ia mentransfer uang tunai ke rekening tersebut. Selain itu, pada Mei hingga Juni 2019, Lin muncul kembali sebagai pengacara lain.

Lynn meminta uang tunai lebih dan bibinya melakukan 29 transfer dari 31 Januari hingga 4 Juni 2019 dengan total S$114.000 atau 1,4 miliar rupiah (kurs 11.870).

“Kebohongan penulis sangat canggih karena dia menyamar sebagai pengacara untuk membimbing bibinya melalui surat wasiat yang rumit dengan menggunakan berbagai telepon,” pungkas Pua.

Jaminan Lin ditetapkan sebesar S$16.000 pada tanggal 15 Oktober dan dia diperkirakan akan mulai menjalani hukumannya pada tanggal 25 Oktober.

Tonton videonya: Kementerian Kesehatan mengatakan platform SATUSEHAT SDMK dapat mencegah STR palsu

(fdl/fdl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top