Jakarta –
MR DII merupakan salah satu toko retail raksasa yang bermunculan di Indonesia dan beberapa negara lain yang menawarkan berbagai macam produk mulai dari peralatan rumah tangga, perlengkapan kantor hingga aksesoris.
Meski sudah tersebar dan banyak ditemukan di berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia, namun masih banyak orang yang belum mengetahui apa yang melatarbelakangi kesuksesan perusahaan ini. Siapakah karakter pemilik MR DII ini?
Berdasarkan laman resmi MR DII Indonesia, Sabtu (19 Oktober 2024), MR DII didirikan oleh Tan Yu Teh dan saudaranya Tan Yu Wei. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 2005 di Jalan Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur, Malaysia.
Kedua pendiri tersebut awalnya tidak memiliki pengalaman di industri retail. Misalnya, Tan Yew Teh adalah seorang mahasiswa fisika yang bekerja sebagai insinyur dan pialang saham di awal karirnya.
Ia juga seorang dermawan yang mendukung berbagai kegiatan amal dan tujuan. Pada tahun 2020, ia tercatat telah menyumbangkan RM10 juta atau setara Rp36,2 miliar (kurs Rp3.624) untuk melawan pandemi Covid-19.
Dilihat dari Forbes, keluarga Tan Yue Yeh dan Tan Yue Wei disebut-sebut memiliki harta sebesar 1,7 juta USD atau setara Rp 26,4 triliun (kurs Rp 15.651). Pemilik MR DII ini menyebut dirinya orang terkaya ke-11 di Malaysia yang memiliki 2.000 toko di Asia dan lebih dari 4.000 toko di seluruh dunia.
MR DII diketahui telah mendapatkan banyak penghargaan, salah satunya adalah World Brand Award (VBA) untuk kategori Top Regional Home Improvement Retail Brand pada tahun 2023. Penghargaan ini merupakan bukti pengakuan kepemimpinan merek MR DII di empat negara, yakni Indonesia , Malaysia, Thailand dan Filipina.
Di Indonesia, MR DII resmi tercatat di bursa pada 19 Desember 2024. Perusahaan berkode MDII ini tercatat sebagai emiten ke-41 yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) atau mencatatkan saham sebagai perusahaan publik di IDKS selama waktu yang lalu. 2024.
Presiden dan Direktur MDII Indonesia Edwin Cheah mengaku yakin pendekatan komprehensif dan efektif yang dilakukan perusahaan dapat menjadi solusi utama bagi keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan keluarga dengan harga yang mungkin terjangkau.
Edwin mengatakan, strategi utama perseroan adalah menjalankan operasional secara efisien dan fleksibel. Perusahaan mengkonsolidasikan pesanan dalam jumlah besar di seluruh jaringan tokonya, sehingga mencapai skala ekonomi yang signifikan. (fdl/fdl)
