Jakarta –
Komisi Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan mereka mengawal program pangan gratis tersebut. Karena masuk dalam bidang ketahanan pangan.
Ketua KPPU M.
“Baik logistiknya, cara pendistribusiannya, dan apakah mencakup usaha kecil dan menengah, jadi persaingan usahanya sangat sehat, mulai dari lelang, tender, pricing, supply chain hingga distribusi,” ujarnya di kantor KPPU. pada hari Rabu. 8/1/2025).
Sebelumnya, Direktur Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (CELIOS) Bima Yudistra mengungkapkan, program makan gratis (MBG) yang dimulai pada Senin (6/1) mengalami berbagai kendala terkait keterlambatan pengiriman makanan. .
“Salah satu persoalan yang masih tersisa adalah penggunaan dan distribusinya,” kata Bima pada konferensi Business Competition Outlook 2025. Kemarin, salah satu sekolah datang untuk makan gratis pertamanya. Masalah Jabodatabek saja sudah menjadi masalah. Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Bima mengatakan permasalahan tersebut harus segera diselesaikan. Ia kemudian mengingatkan agar proses pembelian pangan oleh MBG sebaiknya diambil dari UKM atau koperasi. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabow untuk mendorong partisipasi masyarakat agar dapat memperoleh manfaat dari program MBG.
Ia berkata: “Mereka yang disurvei menyediakan 85% makanan sehat gratis yang ditanam secara lokal, kepada UKM atau perusahaan, khususnya di sektor manufaktur. Jika terlibat, akan ada efek berantai dari keinginan Pak. Prabowo.”
Namun, jika nantinya pelaksanaan pembelian dan distribusi pangan tidak melibatkan UKM, Bima meminta Komisi Persaingan Usaha (KPPU) ikut memantau program tersebut.
“Kalau kita mulai impor susu formula, sapi dari luar negeri, lalu atlet-atlet yang punya hak dan hak, sepertinya hanya akan mendapat kartu kuning dari KPPU,” kata Gubernur.
Tonton juga videonya: Tips Pengusaha Makanan Menyiapkan Menu MBG dengan Budget Rp 10.000
(kilo/kilo)