Jakarta –
Mulai dari bunga segar, karangan bunga, dekorasi hingga piring bunga bisa dibeli di Pasar Bunga Rawa Bilong Jakarta Barat. Namun seperti apa pusat bunga terbesar di ASEAN ini, dan apakah kondisi perdagangannya sebaik yang tersirat dari namanya?
Pantauan situs ANBALI NEWS, Selasa (14/1/2025), pusat bunga tersebut berlokasi di Jalan Suleiman, Kecamatan Kebon Yeruk. Selain pasar, di sepanjang jalur ini pengunjung juga bisa melihat banyak toko dan penjual bunga yang memenuhi lingkungan dengan semburat warna.
Bangunan pasar yang dominan ramah lingkungan ini dibagi menjadi blok A, B, dan C. Dua blok pertama yakni A dan B terletak di sebelah selatan kawasan pasar. Blok C kemudian berada di utara pasar.
Dua blok pertama dipenuhi bunga segar, antara lain mawar warna-warni, krisan, bunga matahari bertangkai panjang, dan lili. Sedangkan Blok C di seberang jalan banyak terdapat toko yang menjual bunga dan dekorasi.
Saat pertama kali tiba di Pasar Bunga Rawa Vilong, pengunjung akan disambut dengan harumnya aroma bunga warna-warni yang terpancar dari pasar tersebut. Bunganya yang ditata rapi layaknya taman bunga membuat keseharian semakin bergaya.
Sayangnya, saat ANBALI NEWS tiba di lokasi, hujan turun deras dari pagi hingga sore sehingga banyak bunga yang dipajang di depan pasar harus ditutup plastik atau terpal bening agar tidak basah terkena hujan. . Namun aroma bunga segar masih menyebar.
Saat memasuki Blok A dan B pasar, pengunjung langsung bisa melihat banyak bunga yang tertata rapi di ember besar dan pot bunga. Di tengah lautan yang penuh dengan keranjang bunga, para pedagang sedang duduk bersila di lantai dan menjual barang dagangannya.
Beberapa di antaranya terlihat bergerak cekatan membungkus karangan bunga atau memetik kelopak mawar yang sudah layu untuk digunakan kembali sebagai taburan bunga. Ada juga orang yang menunggu untuk menjual bunga segar.
Entah karena paginya hujan, tapi karena pengunjungnya sedikit, kawasan itu seolah dipenuhi bunga. Sebab hingga siang ini, hanya ada satu atau dua orang yang berjalan melewati ladang bunga dan berbelanja di pasar.
Lalu jika naik ke lantai dua pasar tersebut terdapat toko yang menjual piring hias. Di kawasan ini banyak ditemukan rangka bambu, kayu, dan styrofoam yang digunakan sebagai panel bunga hias.
Area lantai dasar ini tampak lebih sepi karena sebagian besar toko tutup. Apalagi tidak ada pengunjung di lantai ini. Terkadang banyak sekali orang yang terlihat sibuk membuat papan hias.
Saat kami pindah ke Blok C, suasana semakin sepi. Berbeda dengan dua blok Pasar Bunga La dan Vilong yang penuh dengan bunga segar. Area ini terlihat cukup kosong.
Saat hendak memasuki kawasan ini, ANBALI NEWS bertemu dengan sejumlah penjual bunga. Namun semakin jauh Anda masuk ke dalam, area tersebut tampak semakin terpencil.
Di sekitar gang pasar, cukup banyak dijumpai kios-kios pembuat karangan bunga. Namun, sebagian besar kios pinggir jalan di kawasan itu tampak kosong, tidak ada bunga atau pengrajin yang menunggu. Hanya ada satu atau dua kios yang ada pengrajin pembuat daun kelapa kuning untuk acara pernikahan. Sementara itu, halamannya kosong sama sekali.
Sebagai referensi, laporan dari website Dinas Pariwisata Jakarta (Enjoy Jakarta) menyebutkan bahwa Pasar Bunga Rawa Bilong merupakan pasar bunga terbesar di Asia Tenggara (ASEAN). Ada sekitar 400 penjual bunga di kawasan itu.
Ruang ini sebenarnya buka 24 jam sehari, jadi tidak pernah tutup. Jadi dari pagi hingga sore hari, pengunjung bisa melihat dan membeli bunga kesukaannya setiap hari.
Tonton juga videonya: Wisata Panen Sayuran di Ladang Pertanian dengan Pemandangan Hamparan Bunga
(fdl/fdl)