Jakarta –
Kementerian Perhubungan khususnya Departemen Umum Perkapalan bersiap menghadapi Audit Program Audit Negara Anggota IMO (IMAS) yang akan digelar pada Juni 2025.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kapten Antoni Arif Priadi menjelaskan bahwa IMSAS merupakan salah satu cara penting untuk memastikan Indonesia memenuhi kewajibannya sebagai negara anggota dalam implementasi perjanjian-perjanjian yang telah disetujui, dimana perjanjian-perjanjian tersebut merupakan produk hukum International Maritime Organization (IMO) .
“Sebagai anggota IMO, Indonesia wajib melaksanakan perjanjian internasional yang dikeluarkan IMO, khususnya terkait keselamatan maritim, perlindungan lingkungan laut, dan standar ketenagakerjaan maritim,” kata Kapten Antoni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15 Januari). ). /2025).
Kapten Antoni menyampaikan bahwa pada tahun 2014, Indonesia mengikuti Program Audit Anggota IMO Sukarela (VIMSAS). Kemudian pada bulan Februari 2024, Indonesia melaksanakan IMSAS Model Test bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Pemerintah Australia, dalam hal ini dilakukan oleh Australian Maritime Safety Administration (AMSA). ) dan membawa 17 hasil dan 2 observasi.
Berdasarkan hasil dua pemeriksaan tersebut, kita dapat menilai status Indonesia dan persiapan sebenarnya untuk pemeriksaan pada Juni mendatang, lanjut Kapten Antoni.
Saat ini Indonesia telah memulai tahap persiapan audit dengan melengkapi Kuesioner Pra-Audit (PAQ) dan Informasi Pra-Audit Tambahan (APAI). Kedua dokumen ini berfungsi untuk memberikan gambaran umum mengenai implementasi konvensi maritim, sebagaimana tercantum dalam peraturan nasional, dan bagaimana kita memantau implementasinya.
Kapten Antoni menegaskan: “Meskipun Indonesia telah mengeluarkan berbagai peraturan untuk menyetujui konvensi dan peraturan IMO, namun kita tetap harus memastikan penerapan yang konsisten terhadap kapal berbendera Indonesia, lingkungan pasar perairan Indonesia dan pelaut Indonesia.”.
Selain itu, beberapa hal lain yang harus kami persiapkan adalah fokus pengisian laporan modul di website IMO khususnya Global Integrated Shipping Information (IMO – GISIS), pada bagian ini akan dijelaskan situasi di Indonesia dan mengulas Audit Leadership Team (ATL ).
Sejauh ini masih terdapat beberapa informasi yang perlu ditambahkan dan diperbarui pada sistem informasi. Nah, saat menghadapi IMSAS pada Juni 2025, Capt. Antoni menekankan pentingnya kedisiplinan pengisian dan pemutakhiran data IMO GISIS sebagai bagian pelaporan negara anggota. Ia juga mengingatkan seluruh pihak terkait untuk bekerja sama mengurangi hasil audit IMSAS.
“Mari kita sukseskan salah satu audit IMSAS untuk mengangkat reputasi Indonesia di dunia maritim. Keberhasilan Indonesia dalam audit IMSAS akan berperan besar dalam mendukung pencalonan Indonesia menjadi anggota IMO pada masa kontrak 2026-2027,” ujarnya. Kapten Antoni.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Departemen Umum Perhubungan Laut menyampaikan bahwa Indonesia sedang melakukan upaya dan kampanye untuk menjadi anggota Dewan IMO periode 2026-2027. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang baik antar kementerian, lembaga, lembaga, dan pihak terkait untuk menjamin kelancaran persiapan dan pelaksanaan audit.
Kapten Antoni menyimpulkan: “Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi anggota IMO dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara maritim terbesar dan mempunyai pengaruh besar dalam kancah maritim dunia.”.
Saksikan juga videonya: Pertamina Shipping Raih Penghargaan Infrastruktur Maritim
(kil/kil)