Trump Bakal Tunda Pemblokiran TikTok Selama 90 Hari

Jakarta –

Pengguna internet di Amerika dilaporkan tidak lagi bisa mengakses TikTok, dan aplikasi Bitedance tidak lagi muncul di toko aplikasi Google dan Apple.

Pasalnya, undang-undang pelarangan platform asal China mulai berlaku pada Minggu (19 Januari 2025).

Namun, beberapa hari sebelum TikTok diblokir, Presiden terpilih AS Donald Trump memberi isyarat akan menangguhkan pemblokiran TikTok selama 90 hari setelah menjabat pada Senin (20/1/2025).

Artinya, TikTok masih bisa berfungsi di Amerika Serikat hingga menemukan solusi agar tidak diblokir setelah jangka waktu tertentu

“Penangguhan 90 hari ini adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi, karena itu layak diberikan. Anda tahu, itu layak diberikan. Kami akan melihatnya dengan hati-hati. Ini adalah situasi yang sangat rumit,” kata Trump, seperti dilansir Reuters ANBALI NEWSINET, Minggu (19/1/2025).

Masa depan TikTok terancam oleh undang-undang yang mengharuskan TikTok memutuskan hubungan dengan perusahaan induknya di Tiongkok atau menghentikan operasinya di Amerika Serikat.

Mahkamah Agung pada Jumat (17/1/2025) menguatkan undang-undang tersebut dengan menekankan perlunya undang-undang tersebut untuk keamanan nasional.

Namun dengan tidak adanya penangguhan hukuman resmi dari Trump, perusahaan seperti Apple, Oracle, dan Google yang mendukung atau menawarkan aplikasi TikTok di toko aplikasi mereka kemungkinan besar akan menghadapi konsekuensi finansial dan hukum.

Sekretaris pers Gedung Putih Karin Jean-Pierre mengatakan tidak ada tindakan segera yang diperlukan untuk TikTok atau perusahaan lain sampai pemerintahan Trump mulai menjabat.

Namun, untuk mendapatkan penangguhan, diperlukan kesepakatan konkrit agar BiteDance dapat menyelesaikan penjualan aplikasi tersebut pada pertengahan April. Ini adalah rintangan besar yang harus diatasi.

Menurut para ahli, Trump mungkin mencari solusi politik untuk menyelamatkan TikTok dengan menerapkan persyaratan yang ketat.

BiteDance saat ini sedang terlibat dalam negosiasi mengenai berbagai opsi lain termasuk perjanjian penjualan dan potensi merger.

Sementara itu, Beijing menentang tindakan AS dan menyebutnya sebagai penindasan yang tidak adil. Di sisi lain, pakar industri percaya bahwa TikTok akan terus bangkit kembali di bawah entitas yang direstrukturisasi dan mematuhi peraturan AS.

Jumat pekan lalu, Trump mengaku sempat berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan salah satu topik pembicaraannya adalah TikTok. CEO TikTok Shou Zi Chew juga diundang menghadiri pelantikan Trump, bersama sejumlah eksekutif teknologi lainnya.

Tonton video “Video TikTok Donald Trump: Kita harus menunggu lebih lama lagi” (jsn/jsn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top