Jakarta –
Dalam tiga tahun terakhir, populasi Tiongkok terus menurun. Para ahli memperingatkan bahwa penurunan ini mungkin akan semakin buruk di masa depan.
Menurut Biro Statistik Nasional (NBS), populasi Tiongkok akan berkurang 1,39 juta menjadi 1,408 miliar pada tahun 2024. Saat ini, populasi Tiongkok diperkirakan akan mencapai 1,49 miliar pada tahun 2023. .
Terakhir, Tiongkok melakukan upaya besar untuk menciptakan masyarakat yang ingin memiliki anak. Langkah-langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan demografi yang disebabkan oleh penurunan populasi dan penuaan yang cepat.
Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan persalinan di rumah sakit. Baru-baru ini, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (NHC) dan negara lain mengeluarkan pedoman pembangunan rumah sakit yang cocok untuk perempuan di seluruh negeri.
Klinik ini nantinya akan mengintegrasikan tes stres prenatal ke dalam perawatan prenatal rutin dan menyediakan layanan pereda nyeri 24 jam.
Menurut Kantor Berita Xinhua pada tanggal 19 bulan itu, Buamu (32) mengatakan, “Kegiatan Rumah Sakit Ibu, terutama pengoperasian mesin dan pereda nyeri 24 jam, tentu tidak ada yang bisa mengurangi rasa takut melahirkan. .” 2025).
Seperti halnya Nyonya Bu, sebagian perempuan di Tiongkok tidak mau melahirkan karena khawatir akan sakitnya melahirkan. Sementara itu, ada pula yang khawatir akan kurangnya waktu untuk menyeimbangkan karier dan mengasuh anak.
Pendaftaran taman kanak-kanak telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir di Tiongkok, namun terdapat kebutuhan yang semakin besar untuk menyediakan layanan penitipan anak modern dan mendukung perkembangan sosial anak-anak di bawah usia tiga tahun.
Keadaan ini diakibatkan oleh berkurangnya jumlah anggota keluarga akibat pesatnya perkembangan sosial masyarakat Tionghoa sehingga melemahkan kemampuan mendidik anak antar generasi.
Tiongkok sendiri terus mendorong pendirian pusat penitipan anak untuk anak di bawah usia tiga tahun. Sekitar 100.000 pusat penitipan anak menyediakan tempat bagi 4,8 juta anak, namun jumlah ini tidak memenuhi kebutuhan yang ada.
Selain itu, isu pengasuhan anak merupakan salah satu isu utama yang dibahas dalam berbagai konsultasi politik lokal dan konsultasi parlemen setiap tahun, yang dimulai pada bulan Januari tahun ini. Pada pertemuan ini, pemerintah daerah di kota-kota dengan kebutuhan penitipan anak yang tinggi, seperti Beijing dan Shanghai, berjanji untuk memperluas layanan bagi anak-anak di bawah usia 3 tahun.
Bagi orang tua yang mencari jadwal kerja fleksibel untuk menghidupi keluarga mereka, pekerjaan ramah anak menawarkan solusi yang bagus. Pada bursa kerja Shanghai bulan ini, sebuah stan khusus yang memperkenalkan ‘pekerjaan yang baik untuk anak-anak’ menarik perhatian banyak orang tua.
Pekerjaan-pekerjaan ini, termasuk produser video dan manajer media sosial, tidak memerlukan tempat kerja tetap dan menawarkan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan bagi pekerja yang perlu mengasuh anak.
Sebuah perusahaan manufaktur makanan di kota Xishui di provinsi Shandong di Tiongkok timur mengalami hasil serupa. Perusahaan ini memperkenalkan ‘Posisi Ibu’, yang mensponsori sekitar 700 wanita usia subur.
Selain persoalan karier dan pengasuhan anak, persoalan keuangan juga menjadi kendala utama. Untuk mengatasinya, pemerintah daerah memberikan dukungan untuk meningkatkan kesuburan. Saksikan video “Video: HMPV asal China sudah ada di Malaysia” (ath/kna)