Jakarta –
Menteri Penanaman Modal dan Subposisi/Ketua Rosan Perkasa Roeslani menargetkan perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) selesai pada tahun 2025.
Mr Rosen mengatakan partainya akan terus mengadvokasi sistem untuk mencapai tujuannya. Sebab, sudah lebih dari delapan tahun belum terselesaikan. Selain itu, perjanjian ini akan berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.
“Perjanjian EIU-CEPA bisa kita finalkan. Ini soal aturan dan perjanjian dengan negara-negara Uni Eropa. Ini sudah lama sekali. Kita berharap bisa menyelesaikannya pada tahun depan (2025),” kata Rosen. Kantor Penanaman dan Pendaratan / BPKM, Jakarta, Senin (9/12/2024).
Rosen mengatakan pemerintahannya akan terus mendorong agar kesepakatan perdagangan diselesaikan sesegera mungkin. Hal ini akan berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia, kata Rosen.
Selain investasi, akan terbuka peluang kerja sama antara Indonesia dan negara-negara UE di bidang perdagangan, pendidikan, pelatihan, dan ketenagakerjaan.
Untuk menarik lebih banyak investasi di Indonesia, Rosen mengatakan pemerintah Indonesia telah melonggarkan banyak peraturan dan menyederhanakan peraturan yang ada.
“Kalau dulu ada 100 lebih industri yang tertutup bagi pihak asing, kini tinggal enam industri saja yang tidak bisa dimasuki pihak asing,” tuturnya.
Sementara itu, Francois de Maricourt, Presiden EuroCham Indonesia, mengatakan ada kesepakatan lama mengenai perjanjian tersebut, yang bisa diselesaikan beberapa waktu lalu. Namun hal ini tidak dilakukan karena perlu dilakukan kedua belah pihak. Ia pun berharap kesepakatan ini bisa segera rampung.
“Jadi saya berharap perjanjian itu ditandatangani dan kita sepakati tahun depan,” ujarnya. (rd/rd)