Jakarta –
Presiden Indonesia Prabowo Subianto ingin pelayanan publik lebih transparan. Caranya adalah dengan mempercepat digitalisasi layanan pemerintah.
Menteri Komunikasi dan Digital Mutya Hafid mengatakan Prabowo ingin mempercepat pembentukan e-Government. Digitalisasi akan membuat pelayanan publik menjadi lebih baik dan transparan.
Usai bertemu Prabo di Istana Kepresidenan Pusat, Muttya mengatakan, “Soal dukungan kita terhadap transformasi digital dan e-Government, seperti kita ketahui, Presiden cukup perhatian terhadap digitalisasi. Presiden ingin pelayanan publik dilakukan secara transparan melalui digitalisasi.” katanya. Jakarta, Senin (13/1/2025).
Sebelumnya, Kementerian Penguatan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah menyelesaikan evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2024. Penilaian SPBE tahun 2024 dilakukan terhadap 615 instansi pemerintah pusat dan daerah dan membuahkan 48 hasil. Institusi pemerintah pusat dan daerah meraih peringkat memuaskan.
Menteri PANRB Rini Vidyantini mengatakan, hasil asesmen tahun 2024 menempatkan indeks SPBE nasional sebesar 3,12 dengan perkiraan baik. Sejak penilaian SPBE pertama pada tahun 2018, indeks SPBE nasional terus meningkat.
Berdasarkan hasil monev tahun 2024, indeks SPBE nasional sebesar 3,12 termasuk kategori baik pada skala 5. Keberhasilan ini melebihi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 2,60. Pada Senin (6/1/2025) Rini memberikan keterangan tertulis.
Tonton juga videonya: dBadami: Akses pelayanan publik di Bandung dengan satu tangan
(hal/jam)